Presiden Majelis Umum PBB Puji Simulasi Bencana di SMPN 3 Kuta Selatan
MANGUPURA, iNews.id - Presiden Majelis Umum PBB Dennis Francis beserta jajarannya mengunjungi Tanjung Benoa Tsunami Ready, Minggu (19/5/2024).
Turut dihadiri Kalaksa BPBD Badung I Wayan Darma, Ketua FPRB Tanjung Benoa I Wayan Deddy Sumantra, Kepala Pusdalops Wayan Suryawan, Ketua FPRB Provinsi Bali I Putu Sutha Wijaya, Lurah Benoa I Wayan Sudiana, berseta undangan lainnya.
Pada kunjungan tersebut, dilakukan simulasi terhadap bencana gempa bumi dan tsunami di SMP Negeri 3 Kuta Selatan. Dennis Francais pun mengaku bangga dengan konsep simulasi tersebut.
Usai simulasi, Dennis Francis mengatakan, pihaknya sangat terkesan dengan komunitas, dalam hal ini siswa sekolah yang tanggap terhadap bencana gempa bumi dan tsunami. Dia menyebutkan, dalam sebuah bencana ada tiga hal penting yang perlu diketahui, yakni informasi yang valid, penyatingan dari informasi, serta respons cepat dan tepat mencari tempat aman.
“Apa yang sudah saya lihat di sekolah ini, memberikan saya banyak kepuasan dan kebanggaan. Karena banyak yang sudah diraih pada komunitas ini terkait dengan respons dan aksi terkait tanggap darurat untuk bencana alam tsunami dan juga gempa bumi,” ujarnya.
Dennis Francis juga mengapresiasi pemimpin komunitas, guru, dan siswa dalam meraih notable milestone. Hal ini untuk mencapai kemandirian dalam menjaga dan melindungi diri dan komunitas dalam kegiatan darurat.
“Saya mengucapkan selamat kepada komunitas di sini, dan kepada setiap orang yang sudah mengusulkan atau menciptakan sistem ini. Saya mengerti ini sudah menjadi modul di Indonesia dan kita memiliki banyak lagi komunitas lain yang sedang mengembangkan konsepnya tersendiri dalam merespons penanganan bencana. Sekali lagi saya mengucapkan selamat dan terus melanjutkan perkembangan,” katanya.
Kalaksa BPBD Badung Wayan Darma menyampaikan, FPRB Tanjung Benoa telah melaksanakan simulasi terhadap terjadinya bencana. Hal ini dilakukan dalam menyambut kedatangan Presiden Majelis Umum PBB.
“Ini berkaitan dengan pelaksanaan World Water Forum (WWF) di Nusa Dua. Dalam kegiatan ini, kami melibatkan FPRB Tanjung Benoa, siswa dan guru. Kami berharap, Kabupaten Badung Bali akan lebih dikenal di tingkat internasional,” ucapnya.
Pihaknya berharap, melalui pelaksanaan simulasi, masyarakat dapat selalu sadar pentingnya keselamatan. Sebab, masyarakat dapat memahami apa yang perlu dilakukan jika terjadi bencana tsunami.
“Para tokoh masyarakat, kepala sekolah di kawasan pesisir agar memberikan informasi cepat memberitahukan kepada warganya masing-masing, termasuk di perhotelan. Harapan kami masyarakat akan lebih menyadari terhadap terjadinya bencana, karena bencana itu tanggung jawab kita bersama,” tuturnya.
Editor: Anindita Trinoviana