DENPASAR, iNews.id – Angin kencang dan hujan deras yang mengguyur Bali, pada Minggu (5/1/2020), menyebabkan pohon beringin di area makam agung Batan Kampuak, Banjar Pondok, Peguyangan Kaja, Denpasar, tumbang. Pohon tumbang mengakibatkan Bale Pesandekan yang biasa digunakan untuk upacara Ngaben, rusak.
Menurut laporan warga, tumbangnya pohon beringin berusia puluhan tahun itu berawal dari hujan deras disertai angin kencang yang melanda Denpasar selama beberapa hari terakhir.
Akar pohon yang telah lapuk dan membusuk diduga membuat pohon beringin itu mudah goyah saat terhempas angin kencang hingga akhirnya tumbang.
Batang pohon yang tumbang itu lalu menimpa tembok setinggi 1,5 meter di Bale Pesandekan yang berada di areal makam agung Batan Kampuak.
“(Pohon) Sudah tua, 50 tahun. Yang rusak satu, tempat Bale Gong,” kata Nyoman Mantra, salah seorang warga Banjar Pondok.
Bale Pesandekan biasanya digunakan sebagai tempat Bale Gong saat dilakukan upacara Ngaben di areal makam. Menurut keterangan warga, Bale Pesandekan berukuran 10 x 6 meter itu baru dibangun dua tahun lalu dengan biaya Rp140 juta.
Pohon beringin yang tumbang itu sangat dikeramatkan oleh masyarakat setempat. Setiap ada upacara Ngaben berskala besar, di Bale Pesandekan itu digelar prosesi Ngangget Don Bingin.
Peristiwa tumbangnya pohon beringin itu telah dilaporkan oleh masyarakat dan pemangku adat kepada Pemkot Denpasar. Warga dan pemangku adat berharap pemerintah segera turun-tangan.
Warga kesulitan memotong dan menyingkirkan batang pohon beringin berukuran besar itu, maupun pembersihan ranting di areal makam.
Sebab, menurut keterangan pemangku adat, ada beberapa warga yang dijadwalkan akan menggelar upacara Ngaben di areal makam agung itu.
“Besok ada upacara mungkin,” ujar Jro Mangku Nyoman Suprapta, mangku Pura Dalem Setra Batan Kampuak.
Selain di Banjar Pondok, pohon tumbang akibat angin kencang dan hujan deras dilaporkan juga terjadi di 10 titik lain di Denpasar.
Editor: Reza Yunanto