PMI Bali Kekurangan Stok Darah Golongan O dan B
DENPASAR, iNews.id – Palang Merah Indonesia (PMI) Bali kekurangan stok darah golongan O dan golongan B. Stok dua golongan darah tersebut telah menipis sejak 25 Desember 2019 lalu.
"Menipis itu ya kami berikan contoh setiap harinya untuk golongan O itu kami membutuhkan 100-120 stok darah, namun nyatanya hanya tersedia 32. Kemudian untuk golongan B kami butuh kurang lebih 80, namun yang tersedia hanya 20. Jadi menipis sekali stok yang ada di sini," kata Kepala Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Bali, Anak Agung Sagung Mas Dwipayani, di RSUP Sanglah, Sabtu (11/1/2020).
Saat ini, penggunaan golongan darah O dan B memiliki persentase yang tinggi dibanding golongan darah yang lain. Ada sebanyak 45 persen untuk golongan darah O, 31,3 persen untuk golongan darah B, 18 persen untuk golongan darah A, dan 5 persen untuk golongan darah AB.
Sementara itu, untuk jumlah pemakaian kantong darah pada tahun 2019 lalu mengalami peningkatan, yaitu sebanyak 4.400 kantong darah perbulannya. Jumlah itu meningkat dari jumlah 4.200 kantong perbulan pada 2018.
Menurutnya, pemakaian tertinggi berasal dari bidang penyakit dalam, baik itu difungsikan untuk transfusi darah seperti anemia kronis, hemodialisa atau cuci darah, kemoterapi akibat keganasan, juga karena perdarahan akibat kehamilan, demam berdarah, dan cedera karena kecelakaan.
Terkait menipisnya stok darah di PMI Bali, ia menduga dampak dari libur panjang Natal dan Tahun Baru lalu. Ia memberi contoh yang terjadi pada TNI-Polri sebagai mitra PMI Bali, yang selama rentang waktu tersebut berfokus untuk melakukan pengamanan Natal dan Tahun Baru.
"Jadi memang analisa kami selama Hari Raya Natal dan Tahun Baru itu, banyak karyawan ataupun TNI-Polri yang saat itu berfokus dalam melaksanakan tugasnya masing - masing sehingga mempengaruhi jumlah stok darah di sini," katanya.
Editor: Reza Yunanto