get app
inews
Aa Text
Read Next : BMKG Ungkap 3 Siklon Tropis Bisa Picu Hujan Sangat Tinggi di Bali dan Jatim

Petani Nekat Panen Padi di Zona Merah Gunung Agung

Kamis, 30 November 2017 - 09:43:00 WITA
Petani Nekat Panen Padi di Zona Merah Gunung Agung
Sejumlah petani di zona merah Gunung Agung nekat memanen padinya yang sudah menguning, Kamis (30/11/2017). (Foto: iNews/I Gede Juli Arsana)

KARANGASEM, iNews.id - Sejumlah petani di zona merah Gunung Agung nekat memanen tanaman padinya yang sudah menguning. Mereka terpaksa memanen hanya bersama keluarga karena warga lainnya sudah mengungsi. Meski merasa was-was, namun mereka tetap memanen padinya untuk menghindari kerugian dan sebagai bekal selama di pengungsian.

Kamis (30/11/2017) pagi, Nengah Puspa bersama sejumlah anggota keluarganya nekat memanen tanaman padi mereka yang sudah menguning. Puspa memberanikan diri memanen sendiri, lantaran tidak ada saudagar gabah yang membeli padi di lahan miliknya. Puspa berasal dari Desa Amerta Buana, Kecamatan Selat, Karangasem. Persisnya 6 kilometer dari puncak kawah atau Zona Kawasan Rawan Bencana (KRB) II.

Meski mengaku was-was, namun dia tetap memberanikan diri lantaran enggan merugi. Meski demikian, Puspa selalu waspada, sesekali dia menoleh ke arah gunung untuk memastikan kondisinya masih aman. Puspa memiliki sekitar 35 are sawah yang keseluruhannya ditanami padi.

“Dengan kondisi seperti ini, terpaksa kami harus memanen padi ini dan melanggar imbauan pemerintah. Pengumpul sudah tak berani panen, terpaksa kami selaku pemilik memanen sendiri,” ucapnya.

Rencananya hasil panen ini akan langsung dijual ke pengepul padi yang berada di wilayah Sidemen, Karangasem. Para petani ini nekat tetap memanen agar kerja keras mereka merawat tanaman padi selama tiga bulan tidak sia-sia. Di samping itu mereka mengaku butuh bekal selama di pengungsian.

Sementara itu, hingga Rabu, 29 November 2017, malam, Gunung Agung kembali diguncang gempa tremor overscale atau melebihi skala. Kondisi tersebut mengindikasikan energi magma yang sangat besar dan dikhawatirkan bisa terjadi erupsi yang lebih dahsyat dalam waktu dekat.

Karena itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terus mengingatkan masyarakat untuk segera menjauhi zona merah.
Kepala PVMBG, Kasbani mengatakan gempa tremor overscale 24 mm yang terjadi sejak pukul 17.24-18.00 Wita mengindikasikan pergerakan magma yang telah membongkar pipa magma semakin mendekati permukaan kawah. Ancaman terjadinya erupsi yang lebih dahsyat sewaktu-waktu bisa terjadi.

"Masyarakat harus tetap waspada dan keluar dari zona merah. Dalam kondisi Awas ini potensi terjadinya erupsi besar bisa terjadi sewaktu-waktu. Erupsi itu bisa mengeluarkan abu, lava, dan batuan pijar. Itu biasa," kata Kasbani.

Editor: Himas Puspito Putra

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut