get app
inews
Aa Text
Read Next : Kisah Allin Alya Yasmin, Anak Guru Paud di Gunungkidul Diterima 7 Universitas Luar Negeri 

Persiapan Maksimal Kunci Sukses Tembus Kampus Terbaik Dunia

Minggu, 04 Agustus 2024 - 14:40:00 WITA
Persiapan Maksimal Kunci Sukses Tembus Kampus Terbaik Dunia
Academic Advisor Crimson Edukasi Indonesia, Rorissa Austin saat berbicara dalam seminar pendidikan berkualitas di Bali. (Foto: ist)

BADUNG, iNews.id -  Memberikan pendidikan berkualitas merupakan investasi terbaik yang dapat diberikan orang tua terhadap putra-purinya. Salah satunya dengan menuntut ilmu di universitas unggulan di luar negeri.  

Pada seminar Penerimaan Universitas Terbaik di Amerika Serikat (AS) dan Inggris untuk Siswa-Siswi di Bali yang digelar Crimson Edukasi Indonesia di Trans Resort Hotel Bali, Sabtu (3/8/2024) dijelaskan secara gamblang perbedaan sistem pendidikan serta  proses penerimaan mahasiswa di  kampus-kampus bergengsi tersebut.   

Academic Advisor Crimson Edukasi Indonesia, Rorissa Austin mengungkapkan, kadang dalam menentukan pilihan untuk melanjutkan pendidikan tinggi di universitas terbaik sangat membingungkan. 

Menurut dia, butuh persiapan maksimal untuk bisa masuk ke universitas yang tergabung dalam Ivy League seperti Stanford, Oxford, Cambridge, University College London dan kampus lain yang berstatus sebagai 20 universitas terbaik di dunia.

“Dalam tiga tahun terakhir, Crimson Edukasi Indonesia telah berhasil membimbing setidaknya 70 siswa-siswi untuk diterima di universitas-universitas terbaik Amerika Serikat dan Inggris. Dari Bali, ada satu siswi yang diterima di Amerika Serikat dan juga di Inggris. Namun, kami yakin dengan dukungan yang tepat akan lebih banyak siswa-siswi Bali bisa meraih kesempatan ini,” ujar Rorissa. 

Universitas terbaik di dunia, Rorissa menambahkan, sangat diminati karena  menawarkan sumber daya dan dosen yang terbaik, memiliki reputasi global, jaringan alumni yang luas, dan rasio mahasiswa-dosen yang rendah. “Perlu diingat, 70% dari 20 universitas terbaik dunia berada di Amerika Serikat dan Inggris,” katanya.

Senada, alumni Washington University dan US Admissions Strategist Spencer Lestiadi, pun menekankan pentingnya memahami sistem pendidikan negara yang dituju. Dia memaparkan sistem pendidikan di Amerika Serikat mengusung sistem Liberal Arts Education dengan program sarjanayang berlangsung selama 4 tahun. 

“Sistem pendidikan Liberal Arts Amerika Serikat ini mempersiapkan siswa-siswi menjadi pembelajar seumur hidup dengan pendidikan yang luas dan komprehensif. Selama 4 tahun masa studi, mahasiswa dapat menentukan jurusan mereka setelah diterima dan mengambil mata kuliah dari jurusan lain untuk melengkapi atau mendiversifikasi studi mereka,” ujar Spencer.

Dia juga menyebutkan, ada beberapa faktor lain yang turut menentukan penerimaan mahasiswa di kampus-kampus itu. Dengan sistem tersebut, universitas terbaik di AS mencari mahasiswa yang tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga memiliki profil ekstrakurikuler. Artinya, mahasiswa harus mampu berkontribusi secara luas dalam komunitas kampus. 

“Siswa-siswi di Bali dengan kurikulum internasional disarankan untuk memperkuat profil ekstrakurikuler mereka atau yang dikenal dengan Extracurricular and Leadership (ECL),” Spencer membagikan tips. “Siswa-siswi juga dapat mempertimbangkan mengambil satu atau dua mata pelajaran kurikulum Advanced Placement (AP) tambahan. Bagi siswa-siswi dengan kurikulum nasional (Kurikulum Merdeka atau National Plus), disarankan untuk mengambil lima mata pelajaran AP tambahan untuk menunjukkan minat akademis. Crimson juga menyediakan berbagai peluang magang dan penelitian akademis,” ujar Spencer.

Alumni Cambridge University dan UK Admissions Strategist Tak Pongpichit membagikan pengalamannya. Dia menjelaskan bahwa sistem pendidikan di Inggris memiliki pendekatan yang lebih tradisional dengan fokus utama pada nilai akademik. Hal ini merupakan perbedaan yang sangat signifikan dibandingkan dengan pendidikan tinggi di AS yang juga menitikberatkan pada aspek ekstrakurikuler.

“Nilai akademik berperan sebesar 75% dalam proses penerimaan universitas di Inggris. Program sarjana di Inggris umumnya berlangsung selama 3 tahun, dengan penekanan pada pengetahuan mendalam di bidang studi tertentu. Untuk Oxford University dan Cambridge University, terdapat sistem tutorialberupa diskusi mendalam dengan profesor yang ahli di bidangnya,” katanya.

Sama halnya dengan Spencer, Tak Pongpichit juga menambahkan beberapa tips untuk mendaftar ke universitas terbaik di Inggris. Akan tetapi, terdapat perbedaan dalam penerimaan kurikulum nasional dari universitas di Inggris.

“Untuk siswa-siswi dengan kurikulum internasional, penting untuk terus meningkatkan nilai dan fokus pada satu subjek khusus. Nilai minimal untuk penerimaan universitas top Inggris adalah A*A*AA dalam 4 mata pelajaran kurikulum A-Levels atau 42 dari 45 untuk International Baccalaureate (IB). Sementara, siswa-siswi dengan kurikulum nasional belum bisa mendaftar secara langsung dan disarankan untuk beralih ke kurikulum internasional atau mengambil kualifikasi tambahan secara mandiri,” ujarnya.

Editor: Kastolani Marzuki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut