Peristiwa Penting Angkatan Laut Indonesia Sepanjang April, Kapal Belanda Ditenggelamkan
JAKARTA, iNews.id- Angkatan Laut Indonesia memiliki peran penting dalam perjalanan sejarah bangsa. Pada masa itu, dikenal dengan Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI) yang kini berubah menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL).
Ada beberapa sejarah penting dalam sepanjang April yang melibatkan Angkatan Laut Indonesia. Berikut peristiwa sejarah penting yang dihimpun dari Dinas Sejarah Angkatan Laut, Senin (22/4/2024).
1 April 1950
ALRI menerima hibah RI Gajah Mada dari Belanda yang merupakan kapal perang jenis perusak (destroyer) buatan Inggris, diluncurkan pertama kali pada 1941.
Saat menjadi kapal perang Belanda, berubah nama menjadi HNLMS Tjerk Hides. Setelah menjadi bagian dari ALRI, kapal kelas destroyer tersebut dinamakan RI Gajah Mada dengan Komandan pertama Mayor R.E. Martadinata.
RI Gajah Mada saat itu termasuk perang tercanggih saat itu sehingga dijadikan kapal pimpinan (flagship) dan turut aktif dalam operasi penumpasan Darul Islam/ Tentara Islam Indonesia (DI/TII) (1955), Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) di Sumatera dan Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta) di Sulawesi (1958).
3 April 1946
Berangkatnya ekspedisi ke Bali oleh ALRI X Banyuwangi menggunakan sembilan perahu layar. ALRI X Banyuwangi termasuk Troop Sunda yang dipimpin oleh Kapten Markadi.
Mulainya pelayaran ini merupakan awal perjuangan para pemuda bangsa menuju pertempuran laut pertama yang pernah dilaksanakan oleh Angkatan Laut Indonesia untuk membantu perjuangan rakyat Bali melawan Belanda.
4 April 1946
Terjadi pertempuran lintas Laut Jawa Bali antara pasukan Kapten Markadi dengan dua kapal jenis Landing Craft Mechanized (LCM) atau kapal pendarat mekanis milik Belanda di Selat Bali.
Dalam pertempuran itu, satu LCM Belanda berhasil ditenggelamkan dan lainnya kabur. Pasukan Kapten Markadi berhasil mendarat di Bali dan segera menyusun kekuatan untuk melakukan perlawanan di Bali.
Pertempuran laut di Selat Bali ini dikenal sebagai pertempuran laut pertama ALRI dan semakin diperhitungkan Belanda.
9 April 1963
Secara resmi dibuka Sekolah Elektro Angkatan Laut (SEAL) yang menempati gedung di Jalan Dr. Setya Budi No. 51 Bandung.
Pembentukan lembaga pendidikan ini terkait dibukanya Direktorat Elektronika Angkatan Laut yang mengelola peralatan elektronika Angkatan Laut. Pembentukan SEAL dinilai sebagai upaya konkret TNI AL dalam mewujudkan Angkatan Laut yang modern dan profesional.
10 April 1958
Penyiapan 21 kapal untuk operasi 17 Agustus di Sumatera Barat dari pangkalan awal di Pelabuhan Tanjung Priok. Kapal tersebut terdiri dari beberapa jenis, yaitu kapal kombatan, kapal angkut pasukan dan kapal logistik.
Seluruh kapal tersebut bergabung dalam gugus tugas ATF-17 untuk menumpas pemberontak PRRI serta mengembalikan kedaulatan NKRI di wilayah Sumatera.
Semakin bertambahnya kekuatan alat utama sistem persenjataan (alutsista) ALRI menjadikan peran Angkatan Laut bertambah besar dalam menumpas separatisme yang mengganggu integrasi bangsa.
Editor: Kurnia Illahi