Pascagempa Lombok, Ratusan Pasien RS Sanglah Denpasar Dirawat di Tenda
DENPASAR, iNews.id - Ratusan pasien Rumah Sakit (RS) Sanglah, Denpasar terpaksa dievakuasi ke luar rumah sakit akibat gempa yang mengguncang Bali dan NTB, Minggu (5/8/2018) petang kemarin. Mereka dirawat di tenda-tenda Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan selasar rumah sakit.
Direktur Medis dan Keperawatan Rumah Sakit Sanglah, I Ketut Sudartana mengatakan, ada 200 pasien yang dirawat di tenda dan selasar-selasar Rumah Sakit Sanglah. "Yang dirawat di selasar Rumah Sakit Sanglah sebagian sudah ada yang dimasukkan ke dalam ruangan lantai satu," ujarnya Senin (6/8/2018).
Dia menjelaskan, masih banyak pasien yang berada di tenda-tenda. "Kami sudah menanyakan kepada pasien apakah mereka mau dipindah atau tidak. Dan rata-rata mereka belum bersedia dipindah ke ruangan," katanya.
Menurut Sudartana, pasien-pasien tersebut masih mengalami rasa trauma. "Ada pasien yang masih trauma, dari segi psikologinya masih tinggi," paparnya.
Pihak rumah sakit sudah memanggil Dinas Pekerjaan Umum untuk mengecek kondisi bangunan Rumah Sakit Sanglah. "Kalau gedungnya masih layak digunakan akan kami pakai," kata Sudartana.
Dia menegaskan, jika kondisi bangunan Rumah Sakit Sanglah sudah tidak layak dipakai, pihaknya akan meminta bantuan BPBD dan TNI untuk mendirikan tenda. "Kalau sudah tidak layak, kami akan meminta dibangunkan tenda-tenda untuk para pasien," ujarnya.
Sebelumnya, gempa bermagnitudo 7 SR mengguncang Lombok Utara, NTB, dan sekitarnya yang terjadi pada pukul 18.46 Wita, berpusat di 8.25 LS,116.49 BT, sekitar 27 km di arah timur laut. Pusat gempa berada di kedalaman 10 kilometer. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB mencatat jumlah korban meninggal dunia akibat gempa adalah 91 orang.
Editor: Himas Puspito Putra