Pascaerupsi Gunung Agung, 850 Warga Mengungsi ke Kantor Desa Ban

KARANGASEM, iNews.id - Sebanyak 850 warga Desa Ban mengungsi ke kantor desa setempat atas insiatif sendiri, lantaran desa mereka dianggap tidak aman pascaerupsi Gunung Agung. Karena tidak bisa menampung seluruh warga, beberapa dari mereka kemudian menggelar tikar di luar kantor desa.
 
Kepala Desa Ban, Wayan Potag mengatakan, pengungsi berasal dari empat dusun yakni Dusun Belong, Dusun Pucang, Dusun Cegi, dan Dusun Pengalusan. Mereka merupakan warga yang tinggal di 3 atau 4 kilometer (km) dari puncak Gunung Agung.

“Belum ada anjuran dari dinas terkait untuk mengungsi. Kami hanya mengarahkan masyarakat untuk mengamankan diri minimal 11 kilometer dari puncak Gunung Agung,” kata Wayan Potag, Selasa (3/7/2018).

Dia menjelaskan kebanyakan pengungsi merupakan anak-anak, orang lanjut usia dan beberapa balita. Mereka tidur di dalam dan teras kantor desa. Sementara yang tidak tertampung dibuatkan tenda darurat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karangasem.

Sebelumnya, Kasubbid Mitigasi Wilayah Timur, Devi Kamil Syahbana mengatakan sesuai pemantauan dari Pos Pantau PVMBG Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Karangasem, Gunung Agung meletus dengan ketinggian kolom abu teramati mencapai 2.000 meter di atas puncak atau sekiatar 5.142 meter di atas permukaan laut, Senin (2/7/2018) malam.

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah bara. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 24 mm dan durasi sekitar 7 menit 21 detik. “Erupsi terjadi secara strombolian dengan suara dentuman di mana lontaran lava pijar teramati keluar kawah mencapai jarak 2 km ke segala arah,” ujar Devi.

Editor: Muhammad Saiful Hadi