Oksigen Menipis, Pemkab Badung Berburu hingga ke Lombok dan Banyuwangi

BADUNG, iNews.id - Menipisnya pasokan oksigen medis di Bali membuat Pemerintah Kabupaten Badung memutar otak untuk memenuhi kebutuhan di rumah sakit dan puskesmas. Berburu hingga ke luar Bali pun dilakukan untuk mendapatkan pasokan oksigen.

Sejak kenaikan kasus Covid-19 di Bali, kebutuhan oksigen medis di Badung mencapai 228 tabung per hari dan 2 ton oksigen cair. Namun pasokan oksigen yang diperoleh hanya 50 tabung per hari dan 1,3 ton oksigen cair.

Baca Juga

Kasus Positif Covid-19 di Bali Catat Rekor, Angka Kematian dan Pasien Sembuh Naik

Akhirnya berbagai cara dilakukan Pemkab Badung untuk memenuhi kabutuhan. Selain meminjam tabung oksigen dari Kota Denpasar, juga berburu hingga ke seberang Pulau Bali yakni Lombok, NTB dan Banyuwangi, Jawa Timur.

Hasilnya, Pemkab Badung bisa mendapat 100 tabung dan 2 ton oksigen cair.

Baca Juga

Depresi karena Pandemi hingga Dirawat di RSJ, Bule Denmark Tinggalkan Bali

"Kita beli oksigen dari Lombok, dari Banyuwangi. Bicara anggaran kami sudah siap," ujar Bupati Badung, Nyoman Giri Prasta, Rabu (28/7/2021).

Baca Juga

Pasutri di Bali yang Terancam Diusir Lapor Polisi, Ternyata Bersedia Divaksin

Sejak krisis oksigen terjadi di Bali, distribusi diambil alih Satgas Covid-19 provinsi. Ini dilakukan untuk menghindari rebutan jatah oksigen. Pasokan oksigen medis untuk seluruh Bali hanya 40,55 ton, jauh dari kebutuhan yang mencapai 113,34 ton.

"Kita terus berkomunikasi untuk mendapat oksigen agar menyelamatkan pasien," ujar Plt Dirut RUD Mangusada, dr Ketut Japa.

Baca Juga

Lonjakan Kasus Covid di Bali Berdampak Krisis Oksigen di RSD Mangusada

Diakunya, tipisnya pasokan oksigen membuat sejumlah rumah sakit termasuk RSD Mangusada menggunakan oksigen medis secara selektif.

Editor: Reza Yunanto