Oknum Sulinggih Cabul Ditahan, Kemben dan Celana Jadi Barang Bukti
DENPASAR, iNews.id - Penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Denpasar menahan IWM, oknum Sulinggih yang menjadi tersangka pencabulan perempuan bersuami KYD. Penyidik menyita barang bukti terkait pencabulan.
Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bali, A Luga Harlianto menjelaskan, barang bukti yang disita yakni kain kemben, celana, handphone, dan dua dokumen.
"Ada lima barang bukti, ada dua dokumen," ujar Luga di Kejari Denpasar, Rabu (24/3/2021).

Salah satu dokumen yang disita yakni surat pernyataan dari I Gede Ngurah Adi yang mengetahui pencabulan yang dialami korban. "Surat apa isinya nanti di persidangan. Ngurah Adi siapa, nah itu juga di persidangan," tuturnya.
Luga mengatakan, IWM dijerat dengan pasal berlapis. Penyidik menjerat IWM dengan Pasal 289, 290 ayat (1), dan pasal 281 KUHP atas dugaan tindak pidana pencabulan.
Ancaman pidana Pasal 289 yakni sembilan tahun penjara. Sedangkan ancaman penjara Pasal 290 ayat (1) yakni tujuh tahun penjara, dan Pasal 281 memuat ancaman hukuman dua tahun penjara.
Atas pertimbangan itu, penyidik Kejari Denpasar memutuskan untuk menahan IWM. Hal ini berbeda saat kasus tersebut masih di Polda Bali dan belum dilimpahkan ke kejaksaan. Penyidik tidak menahan IWM meski kasus itu telah dilaporkan sejak Juni 2020.
"Saat penyidikan di Polda Bali yang bersangkutan tidak ditahan, kemudian setelah dilakukan pelimpahan, penyidik melakukan penahanan," tuturnya.
Pencabulan yang dilakukan IWM terjadi pada 4 Juli 2020 lalu. Korban KYD yang telah bersuami mengalami pencabulan saat menjalani prosesi Melukat di Tukad Campuhan, Desa Tampaksiring, Gianyar, Bali. Dia kemudian melaporkan perbuatan IWM tersebut ke kepolisian pada 9 Juli 2020.

Editor: Reza Yunanto