Jokowi Ungkap Kekesalan kepada Kepala Daerah yang Endapkan Dana Transfer di Rekening

JAKARTA, iNews.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan kekesalannya terkait dana transfer daerah yang mengendap di rekening. Padahal jika dana itu dicairkan, bisa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Ini kalau bisa dihabiskan sebetulnya, kalau beredar di masyarakat akan memengaruhi pertumbuhan ekonomi, memengaruhi kesejahteraan ada di daerah itu," ujar Presiden di Jakarta, Kamis (20/2/2020).

Jokowi mengatakan, per Desember 2019, dana transfer daerah yang mengendap turun menjadi Rp110 triliun. Meski turun, menurut Presiden, angka itu masih cukup besar dan lebih baik digunakan untuk kesejahteraan masyarakat.

Mantan wali kota Solo itu mengingatkan agar kejadian ini tidak kembali terulang di tahun-tahun mendatang.

"Bupati, wali kota harus tegas dengan ini jangan sampai dinas keuangan menyimpan uang hibah sebanyak ini, jangan ulangi lagi di tahun 2020," ucapnya.

Jokowi melanjutkan, saat ini pemerintah kesulitan untuk memungut pajak. Namun, pajak yang dikumpulkan susah payah itu malah tak segera dibelanjakan oleh pemda yang selama ini mendapatkan dana berupa Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK).

"Perlu saya peringatkan di November dan Oktober 2019 yang lalu uang yang berada di bank-bank daerah di mana APBN itu disimpan masih pada angka Rp220 triliun sehingga tidak mempengaruhi ekonomi daerah," ujarnya.

Editor: Reza Yunanto