Cuaca Ekstrem, Pendaki Gunung Agung Disarankan Tak Bermalam saat Pendakian
DENPASAR, iNews.id - Pendaki Gunung Agung diminta tak bermalam selama pendakian. Kondisi cuaca ekstrem di Bali berpotensi menimbulkan bahaya bagi pendaki yang menginap di gunung pada malam hari.
"Tidak direkomendasikan untuk menginap di malam hari," kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Agung PVMBG, Dewa Made Merthayasa dalam konferensi pers di Denpasar, Senin (27/2/2023) malam.
Merthayasa menambahkan, status Gunung Agung saat ini masih normal dan aman untuk pendakian. Namun bukan berarti pendaki bebas melakukan pendakian.
Cuaca ekstrem di Bali beberapa hari terakhir seperti hujan deras dan angin kencang berpotensi menimbulkan bahaya.
"Saya sarankan agar proaktif mencari informasi BMKG, karena akhir-akhir ini cuaca ekstrem kadang angin kencang dan hujan deras tiba-tiba," tuturnya.
Merthayasa juga menyarankan pendaki tidak turun ke kawah karena potensi bahaya yang besar.
Dia menjelaskan soal asap tinggi dari kawah Gunung Agung yang terekam dalam video dan beredar di masyarakat.
"Asap kawah di Gunung Agung tinggi karena musim hujan itu kan panas. Tapi dilihat dari seismik tidak ada peningkatan aktivitas," tuturnya.
Terkait cuaca ekstrem di Bali, BPBD Bali telah mengeluarkan peringatan untuk membatasi aktivitas di Gunung Agung dan Gunung Batur.
Pendaki disarankan tidak berlama-lama dan tidak bermalam di area kawah aktif, serta menjauhi lubang tembusan gas yang berada di sekitar kawah untuk menghindari potensi bahaya gas beracun.
Editor: Reza Yunanto