BPIP Dorong Panca Main Masuk Kurikulum Sekolah untuk Tanamkan Nilai-Nilai Pancasila
GIANYAR, iNews.id - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mendorong penguatan permainan tradisional termasuk Panca Main dimasukkan dalam kurikulum di sekolah, baik untuk Pendidikan Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah. Sebab, Panca Main menjadi sarana belajar menanamkan nilai-nilai Pancasila sekaligus melestarikan permainan tradisional.
"Kami sudah mendorong ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan agar Panca Main ini bisa dimasukan dalam kurikulum ekstra kurikuler di Sekolah," kata Deputi Bidang Pengendalian dan Evaluasi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Rima Agristina saat perkenalan Panca Main Indonesia dan Diskusi Ekonomi Berbasiskan Kearifan Lokal di Gedung Daun Sirih Taman Nusa, Gianyar, Bali, Senin (18/10/2020).
Kegiatan tersebut juga dihadiri Sekretaris Dewan Pengarah BPIP, Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya, Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wisnu Bawa Tarunajaya, dan Deputi III Bidang Perekonomian Kantor Staf Presiden (KSP), Panutan Sakti Sulendra Kusuma.

Menurut Rima, Panca Main Indonesia ini merupakan gagasan bersama, sinergi kolaborasi antara BPIP dengan Komunitas Permainan Olahraga Tradisional Indonesia (KPOTI). Gagasan itu juga didukung kementerian/lembaga serta komunitas permainan tradisional.
"Panca Main ini sarana belajar menanamkan nilai nilai Pancasila sekaligus melestarikan permainan tradisional yang berdampak penguatan ekonomi kepada masyarakat," kata Jebolan Strata tiga Ekonomi Universitas Indonesia.
Rima melanjutkan, Panca Main merupakan konsep tentang pemanfaatan dan Pembudayaan nilai Pancasila melalui permainan rakyat dan olah raga tradisional. Melalui permainan ini, masyarakat Indonesia akan lebih mudah memahami nilai nilai pancasila yang telah ada dalam kehidupan masyarakat.
"Selain itu Panca Main didesain sarat dengan karakter budaya Indonesia," ujarnya.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Komite Permainan dan Olahraga Rakyat Tradisional Indonesia (KPOTI), Indonesia memiliki 2.600 jenis permainan sedangkan negara lain tidak sampai seribu jenis permainan. Menurutnya anak-anak Indonesia semestinya jauh lebih cerdas.
"Jangan sampai anak-anak lebih kenal Doraemon, Frozen atau Angry Bird daripada timun emas atau si kancil," ujar Rima.
Ketua Umum KPOTI Dr M Zaini Alif pada kesempatan yang sama mengungkapkan, Panca Main merupakan inti sari dari 2.600 jenis permainan yang ada di Indonesia. Panca Main bisa menjadi sarana untuk pembelajaran nilai-nilai Pancasila.
"Pembelajaran nilai-nilai Pancasila seharusnya tidak hanya menghapalkan namun melalui pemainan. Dari berbagai jenis permainan ini dibangun pembiasaan, budaya masyarakat seperti kerja sama goyong royong, toleransi dan sebagainya," kata Zaini.
Zaini mengatakan, untuk membangun karakter bangsa bisa masuk ke gerbang atau dari titik permainan. Apalagi, satu hal yang paling mudah diterima oleh anak-anak, lewat permainan. "Ini masuk dalam gelombang alpha," ujar Zaini.
Kegiatan tesebut turut dihadiri kepala Dinas Kesbangpol Provinsi Bali, kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gianyar, Direktur Pengendalian BPIP M Farurozi, Direktur Sosialisasi dan Komunikasi BPIP M Akbar Hadiprabowo, serta sejumlah penggiat olahraga permainan tradisional Bali.
Editor: Maria Christina