Bandara Frans Seda Masih Ditutup Imbas Gunung Lewotobi Meletus Dahsyat

MAUMERE, iNews.id - Aktivitas penerbangan di Bandara Frans Seda (Fransiskus Saverius Seda), Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) hingga kini masih ditutup sementara, Minggu (21/9/205) pagi. Penutupan ini menyusul erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur. 

Letusan yang terjadi sejak Jumat malam menyebabkan kolom abu vulkanik mencapai ketinggian hingga 6.000 meter di atas puncak gunung. 

Baca Juga

Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus Lagi Hari Ini, Kolom Abu Capai 1.000 Meter

Abu terpantau mengarah ke barat daya dan barat, memicu pembatalan sejumlah penerbangan dari dan menuju Maumere. Maskapai Wings Air termasuk yang membatalkan jadwal keberangkatan ke Jakarta dan Kupang. 

Para penumpang yang seharusnya berangkat pagi ini terpaksa menjadwal ulang atau meminta pengembalian dana. Suasana di bandara tampak sepi sejak pagi. 

Baca Juga

Gunung Lewotobi Laki-Laki di NTT Meletus, Kolom Abu Capai 1.600 Meter

Gunung Lewotobi Laki-laki hingga Sabtu siang berstatus Level IV (Awas). Warga diimbau untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 6 kilometer dari pusat erupsi demi keselamatan. 

Hingga siang hari, aktivitas vulkanik masih tergolong tinggi. Erupsi susulan tercatat kembali terjadi dengan kolom abu mencapai 2.000 meter. Pihak berwenang terus memantau perkembangan dan mengoordinasikan langkah-langkah mitigasi.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Api, Emanuel Rofinus Bere mengatakan, saat ini Gunung Lewotobi Laki-laki berada pada Status Level IV (Awas) dengan rekomendasi masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki dan pengunjung/wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 6 Km dan Sektoral Barat Daya - Timur laut  7 Km dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki .

Emanuel juga meminta masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.

“Masyarakat yang terdampak hujan abu G. Lewotobi Laki-laki memakai masker atau penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan,” tuturnya.

Editor: Kastolani Marzuki