get app
inews
Aa Text
Read Next : Update Korban Banjir di Bali, 17 Orang Tewas

Alasan Bali Dijuluki Pulau Dewata, Ada Kaitan dengan Agama Hindu

Rabu, 23 November 2022 - 17:00:00 WITA
Alasan Bali Dijuluki Pulau Dewata, Ada Kaitan dengan Agama Hindu
Pura Besakih di Pulau Bali. (Foto: Instagram @besakihtemple)

JAKARTA, iNews.id - Mengapa Bali dijuluki Pulau Dewata? Tak ada jawaban pasti terkait hal ini, namun ada keterkaitan dengan Hindu yang menjadi agama mayoritas penduduk Pulau Bali.

Dewa adalah istilah yang dikenal dalam agama Hindu dan Buddha. Istilah Dewata bermakna lebih dari satu dewa atau para dewa. Dengan demikian Pulau Dewata bisa diartikan sebagai pulaunya para dewa.

Seperti diketahui, sebagian besar penduduk Bali menganut agama Hindu. Jumlahnya mencapai 86 persen dari total penduduk Bali. 

Umat Hindu melakukan sembahyang di Pura. (Foto: Antara)
Umat Hindu melakukan sembahyang di Pura. (Foto: Antara)

Di setiap sudut wilayah Bali dengan mudah ditemukan pura yang menjadi tempat peribadatan umat Hindu. Pura besar dipakai sebagai tempat upacara bersama, sedangkan pura kecil biasanya terdapat di rumah untuk upacara keluarga.  

Jumlah pura yang sangat banyak ditemui di Pulau Bali ini membuat Bali juga mendapat julukan Pulau Seribu Pura.

Julukan Pulau Dewata pun sangat berkaitan erat dengan julukan Pulau Seribu Pura. Hampir setiap jengkal tanah di Bali terdapat pura yang menjadi istana para dewa yang merupakan manifestasi Ida Sang Hyang Widi Wasa atau Tuhan Yang Maha Esa dalam agama Hindu.

Setiap pura dipercaya menjadi kediaman para dewa. Semakin banyak pura artinya semakin banyak dewa. Berdasarkan hal itu, julukan Pulau Dewata bermakna pulau yang menjadi tempat tinggal para dewa. 

Pura di Bali tempat ibadah umat Hindu. (ANTARA)
Pura di Bali tempat ibadah umat Hindu. (ANTARA)

Ritual keagamaan yang kental memengaruhi hampir setiap unsur dan gerak kehidupan masyarakat Bali. Hal ini menjadikan Bali tidak hanya memiliki pemandangan alam yang indah tetapi juga kebudayaan yang unik, eksotis, dan terjaga. 

Masyarakat Bali menganut falsafah hidup Tri Hita Karana yang memuat tiga unsur pembangun keseimbangan dan keharmonisan hubungan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, dan manusia dengan lingkungannya.

Tri Hita Karana menjadi sumber kesejahteraan, kedamaian, dan kebahagiaan bagi kehidupan manusia.

Editor: Reza Yunanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut