6 Pendaki yang Gelar Ritual di Gunung Agung Bali Diamankan
KARANGASEM, iNews.id – Enam pendaki nekat menerobos zona larangan berbahaya Gunung Agung yang masih berstatus awas. Mereka berhasil dievakuasi dan diamankan oleh petugas gabungan bersama jajaran Mapolsek Selat, Karangasem, Bali, Rabu siang (10/1/2018).
Dari hasil interogasi petugas, para pelaku mendaki ke puncak gunung tertinggi di Bali itu untuk melakukan ritual karena mendapatkan wangsit. Mereka diamankan petugas gabungan yang terdiri dari relawan PMI, TNI, dan jajaran Polsek Selat Karangsem Bali. Petugas terpaksa mengevakuasi pelaku setelah salah satu pendaki kelelahan karena tersesat dalam perjalanan turun.
Para pelaku pendakian masing-masing bernama Kanjeng Prabu Wiranegara, warga Legian, Kuta Badung; Made Suardana (41), asal Desa Menanga, Karangasem; Sabran warga Kelurahan Cempaga, Bangli; dan Kadek Agus Setyawan (33), warga Jalan Gunung Agung Denpasar. Dua orang lainnya, ibu dan anak, yakni Sunarmi (42) dan Tomi Ardi (21), warga asal Lumajang, Jawa Timur, yang beralamat di Jalan Merdeka Raya Kuta.
Rombongan pendaki ini mengaku para penganut salah satu aliran spiritual yang dipimpin salah satu pendaki, Kanjeng Prabu Wiranegara. Meskipun jalur pendakian tersebut telah ditutup dengan portal, mereka nekat mendaki setelah Kanjeng Prabu Wiranegara mengaku mendapatkan wangsit untuk melakukan ritual ke puncak Gunung Agung. “Ritual ini untuk untuk memohon kemakmuran dan keselamatan,” kata Kanjeng Prabu Wiranegara saat ditanya wartawan di Mapolsek Selat.
Sementara salah seorang pendaki, Sunarmi, mengatakan, sangat kelelahan setelah naik Gunung Agung dan kembali turun. “Saya baru satu kali naik. Saya kapok karena naik ke sana capek sekali,” ujar Sunarmi.
Para pendaki selanjutnya diminta membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatan mereka memasuki wilayah Gunung Agunng. Mereka juga diancam akan dituntut karena telah merusak portal tanda larangan pendakian di jalur Pura Pasar Agung, Kecamatan Selat, Karangasem.
”Kami sudah berkoordinasi dengan Pos Utama Tanah Ampu di bawah komando dan satgas pak Dandim. Kami akan bawa orang-orang ini ke sana untuk ditindaklanjuti. Sebenarnya kami ingin melakukan penuntutan karena mereka membuat perasaan tidak nyaman, merusak portal, dan memasuki wilayah tanpa izin,” papar Ketua Pasebaya Lingkar Gunung Agung I Gede Pawana.
Editor: Maria Christina