get app
inews
Aa Text
Read Next : Kisah Ki Joko Bodo Lahir di Bali saat Gunung Agung Meletus, Pilih Berhenti Jadi Paranormal

445 Jadwal Penerbangan di Bandara Ngurah Rai Dibatalkan

Senin, 27 November 2017 - 14:12:00 WITA
445 Jadwal Penerbangan di Bandara Ngurah Rai Dibatalkan
Kondisi Bandara I Gusti NGurah Rai, Bali, Senin (27/11/2017). (Foto: Antara via Reuters)

DENPASAR, iNews.id – PT Angkasa Pura (AP) I Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali mencatat sebanyak 455 jadwal penerbangan di bandara itu dibatalkan selama 24 jam penutupan bandara, karena terdampak abu vulkanik Gunung Agung.

“Ratusan penerbangan yang batal tersebut diperkirakan membawa sekitar 59.000 orang,” kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Bandara I Gusti Ngurah Rai Arie Ahsanurrohim di Denpasar, Senin (27/11/2017).

Arie merinci total jadwal penerbangan yang terdampak erupsi Gunung Agung itu di antaranya untuk jadwal internasional mencapai 97 kedatangan dan 99 keberangkatan. Sementara untuk jadwal penerbangan domestik tercatat untuk kedatangan mencapai 124 penerbangan dan 125 keberangkatan dalam negeri.


Untuk mengantisipasi penerbangan yang akan datang ke Bali, Angkasa Pura sudah menyiagakan bandara alternatif, yaitu Bandara Juanda Surabaya, Bandara Lombok Praya, Bandara Sultan Hasanussin Makassar, Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, Bandara Adi Soemarmo Solo, Bandara Ahmad Yani Semarang dan Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta.

Untuk layanan kepada para penumpang, pihaknya menyiagakan bus untuk alih moda transportasi para calon penumpang dengan tujuan Terminal Mengwi dan Pelabuhan Padang Bai. Pihaknya juga menyiapkan pusat informasi layanan pengembalian uang dan perubahan jadwal tiket, gerai khusus konsulat jenderal untuk melayani kebutuhan warga negara asing. Selain itu, Angkasa Pura memberikan hiburan berupa musik dan tarian tradisional Bali serta layanan tambahan berupa minuman dan makanan ringan.

Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Agus Santoso sebelumnya telah meminta seluruh penyelenggara layanan penerbangan di Bali, Lombok, dan sekitarnya, baik maskapai penerbangan, pengelola bandara, penyelenggara navigasi penerbangan, otoritas bandara maupun penyelenggara layanan meteorologi penerbangan, untuk waspada menyusul peningkatan aktivitas Gunung Agung.

Agus menegaskan, dalam dunia penerbangan, keselamatan harus menjadi prioritas utama. “Keselamatan penerbangan harus didahulukan. Jangan memaksakan penerbangan jika memang kondisi berdasarkan laporan BMKG tidak memungkinkan untuk operasional penerbangan,” tuturnya.

Editor: Maria Christina

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut