BANGLI, iNews.id - Sudah 3 bulan warga Kintamani, Bangli, Bali terendam banjir akibat luapan Danau Batur. Namun, hingga kini puluhan kepala keluarga di Kintamani belum menerima bantuan. Untuk bisa beraktivitas di dalam rumah, warga berinisiatif membuat lantai darurat dari kayu dan bambu di atas air.

Meski kondisi dalam rumah telah terbenam air, sejumlah keluarga enggan mengungsi. Bahkan sampai saat ini posko pengungsian belum disiapkan oleh pemerintah setempat. Sehingga para korban banjir mengaku sama sekali belum tersentuh bantuan.

Selain puluhan rumah warga, fasilitas publik seperti jalan juga turut terendam dengan ketinggian air mencapai 2 meter.

Pemerintah setempat mengakui upaya penanggulangan dampak luapan air Danau Batur memerlukan waktu yang cukup lama. Upaya penanggulangan jangka pendek pun dilakukan dengan menarik air danau terbesar di Bali itu untuk kebutuhan warga Balik Bukit, Kintamani yang selama ini mengalami kekeringan.

Selain itu, dalam jangka panjang dengan mengajukan proposal ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk pengerukan dasar danau yang diduga telah mengalami pendangkalan.

Sebelumnya, dampak luapan air Danau Batur telah menyebabkan sebanyak 49 unit rumah warga yang dihuni 62 kepala keluarga di Desa Terunyan terendam. Luapan air danau juga menenggelamkan berbagai infrastruktur dan fasilitas publik serta ratusan hektare lahan pertanian yang tersebar di sepanjang pinggir danau.

Video Editor: Alvian Surya


Editor : Dani M Dahwilani

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network