DENPASAR, iNews.id – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali menolak permintaan Timor Leste untuk menyediakan tempat karantina bagi 17 warganya yang akan kembali dari China. Salah satu pertimbangannya karena Bali adalah daerah wisata.
“Posisi (Bandara) Ngurah Rai ini kan di tengah-tengah jantung pariwisata Bali, antara kawasan Kuta dan kawasan Nusa Dua. Jadi terlalu sensitif,” kata Wakil Gubernur Bali Tjokorda Artha Ardhana Sukawati di Denpasar, Rabu (5/2/2020).
Menurut pria yang biasa disapa Cok Ace ini, permintaan Timor Leste itu juga dinilai sangat tidak masuk akal. Sebab, permintaan menyediakan lokasi karantina tidak sebanding jika harus mengorbankan pariwisata Bali.
Dia menambahkan, alasan penolakan lainnya adalah kebijakan pemerintah yang telah menutup sementara penerbangan dari dan ke China mulai hari ini. Dengan berlakunya kebijakan itu, kecil kemungkinan ada pesawat dari China yang dibolehkan mendarat di Bandara Ngurah Rai.
Diberitakan sebelumnya, pemerintah Timor Leste menyampaikan permintaan melalui surat kepada Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Dili. Dalam permintaan itu, Timor Leste meminta fasilitas karantina selama dua sampai tiga minggu di Bali untuk memastikan ke-17 mahasiswa tidak terjangkit virus korona.
Editor : Reza Yunanto
Artikel Terkait