DENPASAR, iNews.id - Viral pasien ditolak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wangaya Denpasar, Bali. Pasien perempuan tersebut akhirnya meninggal.
Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar telah merespons hal itu dengan melakukan evaluasi terhadap RSUD Wangaya.
"Kami sudah melakukan evaluasi terkait pelayanan di RSUD Wangaya," kata Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, Kamis (29/9/2022).
Dia mengatakan, tim medis yang bertugas di RSUD Wangaya saat kejadian telah memberi penjelasan.
Dalam penjelasan itu dikatakan bahwa kondisi UGD sedang penuh sehingga tidak bisa menerima pasien.
"Saat itu kondisi UGD full sekali. Pasien 13 orang itu memiliki tingkat kegawatdaruratan tinggi yang memang perlu pelayanan dan pengawalan," tuturnya.
Sedangkan terkait peminjaman ambulans oleh keluarga pasien yang ditolak, juga telah mendapat penjelasan dari tim medis. Penolakan itu dilakukan oleh tim medis berdasarkan SOP.
"Memang dari SOP itu pemakaian ambulans di Wangaya wajib didampingi perawat atau dokternya," katanya.
Kendati telah sesuai SOP, Arya Wibawa mengatakan akan mengevaluasi pelayanan medis yang dilakukan RSUD Wangaya. Salah satunya adalah penyempurnaan SOP dan menambah kapasitas tempat tidur di UGD.
"Kami akan evaluasi dan penyempurnaan SOP, dan menambah bed," ujarnya.
Peristiwa pasien ditolak RSUD Wangaya ini menjadi perbincangan hangat di Bali.
Seorang anak membawa ibunya yang dalam keadaan sekarat ke RSUD Wangaya mengaku ditolak UGD. Dia juga mengatakan RSUD Wangaya tak memberikan pinjaman ambulans untuk membawa ibunya ke rumah sakit lain.
Editor : Reza Yunanto
Artikel Terkait