BADUNG, iNews.id - Oktraman Mendrosap, salah satu korban jatuhnya helikopter PK-WSP type Bell 505 di tebing kawasan Suluban, Desa Pecatu, Kuta Selatan, Badung, Bali, masih dirawat di Rumah Sakit (RS) Bali Jimbaran. Oktraman dievakuasi ke RS Bali Jimbaran setelah diantar oleh warga di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP) setelah jatuhnya helikopter tersebut.
Dokter jaga RS Bali Jimbaran, dr. Erin Dwi Fadila mengatakan, untuk memastikan kondisi pasien, pihak rumah sakit memutuskan melakukan pengecekan menggunakan X-ray dan CT scan.
Setelah keluar hasil rontgen, kata dia Oktraman Mendrosap diputuskan menjalani rawat inap selama dua hingga tiga hari untuk memudahkan pemantauan kondisi korban terutama pascatrauma.
"Kondisinya saat kita jumpai di IGD, pasiennya masih sadar cuma masih syok terus kita lakukan pemeriksaan fisik, tanda vitalnya masih aman stabil, cuma memang terdapat lula robek di bagian sikut kanan," ujar dr. Erin, Sabtu (20/7/2024).
Sementara itu, Kepala Kantor Otoritas Bandara Udara (OTBAN) Wilayah IV, Agustinus Budi Hartono mengatakan, salah satu korban yang merupakan warga negara Australia mengalami cedera pada bagian punggung.
"Satu kayaknya kemarin perlu di kursi roda karena kesakitan di punggungnya," ucap Agustinus.
Secara umum, kata dia kondisi kelima korban yang terdiri dari pilot dan keempat penumpang sudah membaik dan tidak ada yang mengalami luka yang terlalu parah.
Identitas korban kecelakaan helikopter jatuh di Bali tersebut, yaitu: Dedi Kurnia berkewarganegaraan Indonesia yang bertugas selaku pilot, dua warga negara asing asal Australia bernama Russel James Harris dan Chriestope Pierre Marrot.
Kemudian, dua korban lainnya yaitu Eloira Decti Paskilah, perempuan berkewarganegaraan Indonesia dan Oktraman Mendrosap selaku kru helikopter.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait