Wisatawan asal China di Tanah Lot Bali (Foto: iNews/ I Made Argawa)

DENPASAR, iNews.id - Wabah virus korona (Covid-19) di China membuat banyak orang takut untuk mengunjungi Negara Tirai Bambu tersebut. Bahkan, ratusan turis China yang berlibur di Bali pun takut pulang.

Kekhawatiran atas wabah yang menyebar dengan cepat mendorong Indonesia untuk menutup semua penerbangan ke dan dari China bulan ini. Kebijakan ini pun ikut memukul restoran, hotel, agen perjalanan dan guide di pulau Dewata Bali.

Lebih dari 2.800 orang meninggal karena virus korona di daratan China dan seluruh kota dikarantina. Pejabat imigrasi di Bali mengatakan hampir 1.000 warga negara China mengajukan permohonan perpanjangan visa darurat.

"Saya seorang pengungsi internasional," kata Steve Li, manajer sebuah perusahaan Eropa di Mainland China kepada AFP seperti dilansir dari Straits Times, Sabtu (29/2/2020).

"China seperti penjara besar, semua kota dikunci," ujarnya.

Li mengatakan, dia tidak percaya jaminan Beijing dapat mengendalikan epidemi. Meskipun dia berencana untuk kembali bekerja, Li yang nama aslinya dirahasiakan, meninggalkan istri dan dua anaknya yang masih kecil di Eropa.

"Aku mengelola perusahaan, jadi aku tidak bisa meminta orang-orangku untuk terus bekerja sementara aku bersembunyi di sini," katanya.

Ada sekira satu juta wisatawan China mengunjungi Bali setiap tahun, mereka merupakan wisatawan asing terbesar kedua setelah Australia. Turis China juga menyuntikkan ratusan juta dolar AS ke dalam ekonomi lokal.

Ribuan orang pergi ke sana dari China untuk liburan Tahun Baru Imlek bulan lalu, tepat ketika wabah virus mulai turun. Provinsi Hubei, tempat infeksi pertama kali terdeteksi dikunci, membuat mereka tidak bisa kembali ke sana.

Beijing menerbangkan kelompok-kelompok wisatawan mancanegara dari seluruh Asia bulan lalu. Karena adanya kekhawatiran penularan itu mendorong beberapa negara menghalangi masuknya para pendatang yang telah berkunjung ke China.

Hanya beberapa lusin pelancong Tiongkok di Bali yang berani untuk pulang.

"Saya tidak terkejut jika mereka tidak mau kembali," kata Kepala Dinas Pariwisata Bali Putu Astawa kepada AFP.

Wang Zilong dari Beijing mengatakan dia menunda kepulangannya karena dia yakin pemerintahnya telah menyembunyikan jumlah sebenarnya dari infeksi tersebut.

"Saya lebih suka tinggal di Bali dan mengawasi situasi," ujarnya kepada AFP di luar kantor imigrasi.


Editor : Nani Suherni

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network