Letusan Gunung Agung pada Senin (27/11/2017) malam. (Foto: Reuters)

KARANGASEM, iNews.id - Gunung Agung kembali meletus, Senin (27/11/2017) malam. Letusan teranyar tercatat terjadi pukul 20.35 Wita. Tinggi letusan mencapai 3.000 meter di atas puncak kawah. Informasi terkini dari Magma Indonesia menyebutkan, sinar api makin nampak jelas di bibir kawah.

Sejak tadi pagi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menaikkan status Gunung Agung dari Siaga (level 3) menjadi Awas (level 4), terhitung mulai tadi pagi, pukul 06.00 Wita. Status Awas adalah status tertinggi dalam status gunung api.

Minggu malam, 26 November 2017, PVMBG mendeteksi secara visual aktivitas Gunung Agung yang dua kali melontarkan cahaya merah. Kemunculan cahaya merah diiringi dentuman keras yang bersamaan dengan semburan abu vulkanik dari kawah.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, Senin pagi, mengungkapkan, kemungkinan ada letusan-letusan lebih besar menyusul letusan pada Minggu malam yang sangat tinggi. Apalagi ada beberapa indikasi yang menunjukkan letusan sebelumnya sudah disertai dengan letusan-letusan eksplosif.
 
Masyarakat maupun pengunjung diimbau untuk tidak melakukan aktivitas di Zona Perkiraan Bahaya. Zona ini berada di areal kawah Gunung Agung dan di seluruh areal dalam radius 8 km dari kawah. Ditambah, perluasan sektoral ke arah Utara-Timur Laut dan Tenggara-Selatan-Barat Daya sejauh 10 km dari kawah Gunung Agung.
 
Erupsi magmatik Gunung Agung yang terus-menerus terjadi menimbulkan aliran lahar dingin di sejumlah alur sungai di kawasan kaki gunung tertinggi di Bali itu. Aliran lahar dingin terlihat menggerus Sungai Yeh Sah, Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Karangasem, sejak dini hari hingga pagi tadi.


Editor : Himas Puspito Putra

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network