BADUNG, iNews.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung, Bali melanjutkan rapid test masal tahap dua di Banjar Sayan Baleran, Desa Werdi Bhuana. Dari rapid test tahap lanjutan ini, sebanyak 21 orang dinyatakan reaktif.
Banjar Sayan Baleran mendapat sorotan khusus lantaran di wilayah itu terjadi lonjakan kasus virus corona (Covid-19). Dinkes Badung semula menargetkan sekitar 1.200 warga banjar tersebut mengikuti rapid test. Namun, pada rapid test tahap pertama hanya diikuti 314 orang.
Lantaran jumlah warga yang mengikuti rapid test masih jauh dari harapan, Dinkes Badung pun memutuskan untuk melanjutkan rapid test pada Senin (25/5/2020) kemarin.
Itu pun masih ada sejumlah warga yang enggan mengikuti rapid test, sehingga tim gabungan yang terdiri dari Polri dan TNI turun langsung menyisir warga yang menolak rapid test. Sebanyak 72 warga yang semula menolak akhirnya bersedia mengikuti rapid test.
Rapid test dilakukan terpisah di tiga pos untuk menghindari kerumunan, yakni Pos Wantilan Pura Puseh, Pos Wantilan Pura Dalem, dan Pos Wantilan Pura Prajapati.
"Tercatat 705 warga yang mengikuti rapid test dengan hasil 18 orang reaktif," kata Kepala Dinkes Badung, Nyoman Gunarta, Selasa (26/5/2020).
Sedangkan rapid test tehadap 72 orang yang semula menolak, ditemukan 3 orang reaktif Covid-19.
Dia mengatakan, 21 orang yang dinyatakan reaktif Covid-19 berdasarkan rapid test itu telah dirujuk ke Rumah Sakit Daerah (RSD) Mangusada untuk diambil sampel swab. Sembari menunggu hasil swab keluar, 21 orang itu menjalani karantina di rumah singgah yang telah disiapkan Pemkab Badung.
Sebelumnya, pada rapid test pertama yang diikuti 314 orang, ada 12 orang yang dinyatakan reaktif.
Rapid test di Banjar Sayan Baleran dilakukan setelah 5 orang di banjar tersebut positif terjangkit corona. Dari 5 orang itu, satu orang dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, dan seorang di Rumah Sakit PTN Universitas Udayana. Sementara 3 orang lainnya sudah sembuh.
Editor : Reza Yunanto
Artikel Terkait