DENPASAR, iNews.id -Kementerian Agama (Kemenag) menggelar acara monolog budaya dan launching buku moderasi beragama dalam tiga bahasa di Denpasar, Bali, Rabu (8/12/2021).
Sejumlah perwakilan dari kedutaan negara sahabat diundang dalam acara tersebut.
Adapun perwakilan dari sejumlah kedutaan negara tersebut antara lain Amerika Serikat, Australia, Arab Saudi, Mesir, China dan beberapa kedutaan negara lainnya. Selain itu, beberapa konsuler juga diundang untuk hadir dalam acara ini.
"Kita undang pada acara launching buku moderasi beragama dalam tiga bahasa. Bahasa Inggris, bahasa Arab dan Bahasa China," kata Kapuslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan Kemenag, Prof M Adlin Sila dalam keterangannya, Rabu (8/12/2021).
Adapun kegiatan pra launching, lanjut Adlin, diisi dengan kegiatan monolog budaya.
Dia menjelaskan, monolog budaya ini disebut sebagai hal penting dalam merefleksikan tentang hubungan agama dan budaya. Menurutnya budaya dan agama merupakan dua hal yang bisa diselaraskan.
"Banyak yang mungkin bertanya, monolog budaya itu apa sih? kalau melihat kamus bahasa Indonesia disitu disampaikan bahwa monolog itu adalah semacam cerita dari seseorang, apakah itu tokoh tentang refleksi bagaimana dirinya berhubungan dengan situasi yang mengitarinya," paparnya.
Untuk itu, Adlin merasa sangat bangga dan bahagia dengan kehadiran para tokoh-tokoh nasional yang mewakili insan-insan budaya di Nusantara.
Dia menyebut melalui ketokohan para budayawan ini bisa menyuntikkan energi positif terhadap kelangsungan moderasi beragama di Indonesia.
"Kita tahu akhir-akhir ini seakan-akan budaya dan agama cenderung tidak bisa diselaraskan. Terkadang antara budayawan dan agamawan itu tidak bisa bertemu," ujar Adlin.
Oleh karena itu, lanjut dia, kegiatan monolog budaya ini ingin mendengarkan cerita dari para budayawan nasional tentang bagaimana antara praktek-praktek agama itu bisa hidup selaras dengan kebudayaan setempat.
"Dan ini saya kira satu indikator di dalam penguatan moderasi agama yang selama dua tahun ini menjadi agenda utama Kementerian Agama, yaitu bagaimana menyelaraskan antara umat beragama dengan tradisi setempat," katanya.
Penasihat DWP Kemenag, Eny Retno Yaqut dalam sambutannya melalui virtual mengaku sangat mengapresiasi kegiatan monolog budaya.
“Saya mengapresiasi kegiatan monolog budaya ini. Moderasi beragama tidak memandang backgroundmu, warna kulitmu dan agamamu,” kata istri Menteri Agama Yaqut Cholil Qouma.
Sebagai informasi, acara yang berlangsung di Bali, Rabu, 8 Desember 2021 ini mengangkat tema besar Internasional Seminar & Expose on Religious Harmony. Adapun sejumlah budayawan nasional yang didapuk untuk memeriahkan Monolog Budaya antara lain adalah Eny Retno Yaqut, KH D Zawawi Imron, Kedung Darma Romansha dan Ni Nyoman Ayu Suciartini.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait