Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) terdeteksi pertama kali di Gianyar, Bali. Sebanyak 55 ekor sapi terjangkit PMK di Bali telah dimusnahkan. (Foto: dok iNews.id)

DENPASAR, iNews.id - Pemerintah Bali menemukan 63 ekor sapi terinfeksi penyakit mulut dan kuku (PMK). Sebanyak 55 ekor di antaranya langsung dimusnahkan.

"Yang sudah stepping out atau pemusnahan 55," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bali, I Wayan Sunada di Denpasar, Minggu (3/7/2022).

Sunada menjelaskan, kasus sapi terjangkit PMK di Bali ditemukan perdana di Gianyar pada Juni 2022. Ditemukan 38 ekor sapi terinfeksi penyakit tersebut.

"Kasus pertama adalah di Kabupaten Gianyar, Desa Medahan ada 38 kasus," tuturnya. 

Selanjutnya kasus sapi terinfeksi PMK ditemukan di Desa Lokapaksa, Buleleng, sebanyak 21 ekor, dan di Kabupaten Karangasem empat ekor.

Menurut informasi, sapi yang terjangkit PMK di Medahan, Gianyar berada dalam satu kawasan yang dinamakan sistem pertanian terintegrasi (SIMANTRI).

Gejala awal yang terjadi adalah sapi mendadak lumpuh dan mengeluarkan busa dari mulut.

"Diperiksa dokter dari dinas dinyatakan positif," kata pengurus SIMANTRI, Nyoman Sudiarsa.

Sebanyak 38 ekor sapi terinfeksi PMK di Gianyar langsung dimusnahkan. Selanjutnya dilakukan penyemprotan disinfektan dan sterilisasi kandang.


Editor : Reza Yunanto

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network