Tradisi masyarakat Bali memotong kerbau menyambut Hari Raya Galungan. (Foto: iNews.id/ I Gusti Bagus Alit W).

BALI, iNews.id-Sehari sebelum perayaan Hari Raya Galungan atau Hari Penampahan Galungan, umat Hindu di Bali umumnya mempersiapkan perayaan Galungan dengan menyembelih hewan babi. Penyembelihan itu diperuntukkan sebagai sarana upaya maupun dikonsumsi.

Namun, tradisi menyembelih babi di Hari Penampahan Galungan tidak berlaku bagi masyarakat di Desa Pandak Gede, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan. Secara turun-temurun, warga di Desa Pandak Gede umumnya lebih memilih menyembelih kerbau, terutama jenis kerbau berwarna hitam.

“Di Pandak Gede memang tradisi kami setiap Galungan selalu memotong kerbau, sebab kerbau itu selain tradisi di Pandak Gede juga untuk sarana upacara,” ujar Klian Dinas Banjar Belatung, Desa Pandak Gede, I Gusti Ketut Artayasa, Bali, Selasa (31/10/2017).

Warga Desa Pandak Gede, Dewa Made Parwa mengatakan, meskipun diyakini sebagai tradisi, tapi tidak ada sanksi khusus bila ada masyarakat tidak ikut memotong kerbau. Dia mengakui harga kerbau hitam cukup mahal, maka masyarakat menerapkan sistem berkelompok atau patungan di mana masing-masing orang mengeluarkan uang sekitar Rp300.000,- rupiah untuk mendapatkan lima kilogram daging kerbau.

Dia menambahkan, selain dinikmati masyarakat Desa Pandak Gede, daging kerbau yang dibagi melalui sistem berkelompok juga laris diburu masyarakat luar Tabanan seperti dari Badung, Denpasar hingga Gianyar yang secara khusus datang ke Desa Pandak Gede untuk membeli daging kerbau.

“Ini sudah tradisi potong kerbau setiap enam bulan sekali,” ucap Dewa Made.


Editor : Kurnia Illahi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network