Potongan video kebakaran vila di Kompleks Villa Blue Point dan proyek bangunan Ocean Wedding di Banjar Suluban, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Bali, ludes terbakar, Senin (23/7/2018) sore. (Foto: Istimewa)

BADUNG, iNews.id - Puluhan bangunan di Kompleks Villa Blue Point dan proyek bangunan Ocean Wedding di Banjar Suluban, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Bali, ludes terbakar, Senin (23/7/2018) sore kemarin. Kebakaran diduga berawal dari percikan api yang muncul saat ada pekerja yang mengelas di proyek bangunan Ocean Wedding. Dengan cepat, api kemudian menyambar ke sejumlah bangunan di Villa Blue Point.

Detik-detik terjadinya kebakaran terekam dalam video amatir yang diambil salah seorang warga. Kobaran api terlihat melahap setiap sudut bangunan vila mewah di kompleks tersebut. Asap hitam pekat membumbung tinggi dan terlihat hingga radius beberapa kilometer.

Kepala Dinas Kebakaran Kabupaten Badung, I Wayan Wirya mengatakan, api diduga berasal dari proyek bangunan Ocean Wedding saat pekerja sedang melakukan pengelasan di bagian belakang bangunan.

“Dalam hitungan menit, tiba-tiba dari bangunan tersebut mengeluarkan asap berwarna hitam dibarengi kobaran api yang membesar. Api dengan cepat menjalar ke seluruh bangunan proyek dikarenakan adanya angin kencang,” ucap Wayan, Selasa (24/7/2018).

Selain itu, bagian atap, lantai, dan dinding di proyek Ocean Wedding seluruhnya terbuat dari stereofoam. Dalam hitungan menit, kobaran api langsung merembet ke sejumlah bangunan di kompleks Villa Blue Point yang letaknya bersebelahan dengan lokasi proyek.

Cepatnya kobaran api di Villa Blue Point lantaran bagian atap villa terbuat dari ilalang yang mudah terbakar. Diperkirakan, ada sekitar 14 blok bangunan beratap ilalang, terdiri dari tujuh vila dan lima bangunan di Villa Blue Point yang hangus akibat kebakaran tersebut.

Meskipun telah menerjunkan 14 unit mobil pemadam, petugas pemadam kebakaran terlihat kesulitan memadamkan kobaran api karena terkendala bahan bangunan yang mudah terbakar. “Jauhnya lokasi dengan tempat air hydrant berdebit tinggi membuat petugas harus bekerja ekstra keras untuk mendatangkan suplai air guna mempercepat penanganan,” kata Wayan.

Pascakebakaran, pihak kepolisian masih menyelidiki untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran tersebut. Beberapa petugas dari tim labfor terlihat mendatangi lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Namun, tim labfor masih enggan memberi keterangan karena belum berani menyimpulkan penyebab kebakaran.

Selain itu, kebakaran hebat tersebut juga menghanguskan tujuh bangunan pelinggih beratap ijuk di areal Pura Dalem Les yang selama ini menjadi tempat persembahyangan bagi dadya atau kelompok warga Arya Dalem Benculuk. Meski tidak sampai menimbulkan korban jiwa, kerugian material akibat musibah tersebut, diperkirakan mencapai miliaran rupiah.


Editor : Himas Puspito Putra

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network