BADUNG, iNews.id – Ratusan sopir dan kernet bus pariwisata di Badung, Bali mengadakan aksi panasi mesin serentak dan konvoi bus di sejumlah ruas jalan utama di kawasan Kuta dan Kota Denpasar, Kamis (23/4/2020). Acara ini guna menyuarakan optimisme di tengah situasi terpuruk dampak pandemi virus corona atau Covid-19.
Sebelum konvoi, puluhan bus pariwisata berbagai jenis seperti minibus, medium bus hingga big bus ini sudah berjejer rapi di bahu Jalan Raya Serangan, Denpasar, Bali. Para sopir lantas memanasi mesin bus secara bersamaan.
Tak hanya sopir dan kernet, aksi ini juga diikuti para pengusaha bus pariwisata. Ratusan peserta aksi juga menyampaikan sejumlah keluhan melalui spanduk yang ditempel di badan bus.
Spanduk yang terpasang umumnya dikemas dengan kalimat yang kocak, berisikan aspirasi dan tuntutan kepada pemerintah agar memperhatikan nasib pengusaha dan pekerja bus pariwisata. Salah satu spanduk yang cukup mencuri perhatian adalah spanduk bertuliskan ‘Panasin bus dulu aah. Kami takut corona, tapi kami lebih takut debt collector’.
Ketua Pawiba Bali, I Nyoman Sudiarta mengatakan, para pengusaha berharap agar ada kebijakan relaksasi kredit mengingat mereka sudah sekitar tiga bulan tidak beroperasi lantaran tidak ada turis. Menurutnya, selama ini banyak lembaga keuangan baik bank ataupun non-bank yang belum berpihak dan tetap memaksa menagih bunga kepada para pengusaha bus pariwisata.
“Selama tiga bulan tidak beroperasi, kami masih tetap ditagih oleh lembaga pembiayaan,” katanya.
Wabah pandemi Covid-19 menyebabkan tak ada lagi kunjungan wisatawan. Akibatnya, ribuan sopir-sopir bus termasuk kernet dan staf administrasi terpaksa dirumahkan.
Salah satu sopir bus pariwisata,Made Eriawan mengatakan, sejak ada wabah corona yang mengakibatkan tidak ada wisatawan, maka para sopir berhenti total. Dia mengaku sejak akhir Februari sudah tidak mengantarkan para wisatawan.
“Selama dirumahkan, kami cari kerjaan sambilan misal berjualan atau ngojek,” katanya.
Melalui aksi panaskan mesin bus bersama-sama, para pengusaha maupun sopir bus dan kernet juga menyuarakan optimisme untuk terus produktif. Mereka yakin industri pariwisata di Bali akan segera bangkit.
Editor : Umaya Khusniah
Artikel Terkait