DENPASAR, iNews.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali dan kabupaten kota akan memperbaiki pendataan vaksinasi Covid-19 bagi tenaga kesehatan. Hal ini karena ada perbedaan data dari Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) dengan data di daerah.
"Kendalanya ada perbedaan data sebenarnya. Perbedaan data sasaran yang ada dari Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) dengan data teman-teman yang sudah riil melakukan vaksinasi," ujar Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Bali Ni Wayan Murdani, Senin (8/2/2021).
Dia mengatakan, kendala signifikan terjadi pada proses pendataan. Namun, terkait fasilitas kesehatan sudah tersedia dan berjalan dengan baik, logistik berupa vaksin juga ada dan kegiatan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) juga sudah dilakukan. Baik melalui siaran radio maupun mengoptimalkan penggunaan media sosial.
Kendala pendataan ini terjadi karena data sasaran antara KPCPEN dengan pemerintah kabupaten/kota tidak sama sehingga muncul perbedaan capaian vaksinasi tenaga kesehatan.
"Melalui Sistem Elektronik Sumber Daya Manusia Kesehatan (yang tercatat), mungkin itu yang membuat jadi berubah-ubah datanya karena selalu ada pembaruan. Ini yang nanti perlu kita validkan datanya," katanya.
Berdasarkan data KPCPEN per tanggal 8 Februari 2021, tercatat jumlah sasaran vaksinasi tenaga kesehatan di Bali 41.895 orang dan yang teregistrasi ada 41.782 orang. Sementara yang sudah melewati vaksinasi tahap I 26.930 orang dengan capaiannya sebesar 64,5 persen.
Kemudian untuk tenaga kesehatan yang telah melakukan vaksinasi tahap II sebanyak 4.620 orang dengan capaian 11,1 persen.
Dia menambahkan, seluruh kabupaten kota di wilayah Bali sudah melakukan vaksinasi Covid-19. Dari vaksinasi tersebut, belum ada laporan penerima yang positif Covid-19.
"Tidak ada laporannya ya dan semua kabupaten kota sudah melakukan vaksin," ucapnya.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait