BULELENG, iNews.id - Polisi masih menyelidiki kasus tewasnya Putu Sekar (50) yang ditemukan bersimbah darah di dalam warung miliknya di Buleleng, Bali. Dari hasil autopsi ditemukan empat luka di kepala korban akibat kekerasan tumpul.
"Dari hasil autopsi memang ditemukan empat luka di kepala korban akibat kekerasan tumpul. Namun masalah benda atau bukan, kita tidak bisa menentukan," ujar dokter forensik RSUD Buleleng, Klarisa Salim, Rabu (15/7/2020).
Dia melanjutkan, saat jenazah korban dibawa ke RSUD Buleleng kondisinya masih segar. Empat luka yang ditemukan di bagian kepala korban itu berupa luka robek yang terbuka. Luka tersebut berada di bagian dahi dan belakang kepala.
Namun kepastian penyebab kematian korban belum bisa ditentukan dan menunggu hasil penyelidikan dari kepolisian.
"Penyebab kematian masih menunggu hasil dari tim kepolisian yang akan dirilis lebih lanjut," tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang perempuan paruh baya pemilik warung di Desa Depeha, Kecamatan Kubutambahan tewas bersimbah darah di dalam warungnya yang menyatu dengan rumahnya.
Korban yang berstatus janda dan tinggal seorang diri itu, ditemukan tewas pada Senin (13/7/2020) sore sekitar pukul 16.00 WITA oleh kakaknya.
Dari penyelidikan sementara, korban diduga tewas dibunuh oleh perampok yang menyatroni warung yang menyatu dengan rumahnya itu. Tas serta kalung emas milik korban hilang setelah peristiwa itu.
"Dari keterangan kakak korban, tas dan kalung yang menempel di korban sudah tidak ada," ujar Kapolsek Kubutambahan AKP Made Mustiada, Selasa (14/7/2020).
Editor : Reza Yunanto
Artikel Terkait