SINGARAJA, iNews.id - Pandemi Covid-19 tidak membuat anak-anak muda di Kabupaten Buleleng, Bali berdiam diri. Sekelompok pemuda yang tergabung dalam Komunitas Biopori Warrior Buleleng membuat biopori di area publik seperti sekolah, pura, dan balai desa.
"Selama seminggu ini kami mengerjakan 100 biopori di areal Pura Desa Adat Buleleng di Singaraja," kata koordinator Komunitas Biopori Warrior Buleleng Gde Suardana di Singaraja, Selasa (28/4/2020).
Menurutnya, kegiatan ini untuk mencegah terjadinya genangan air dan mengurangi risiko banjir.
Dia mengatakan, saat mengerjakan pembuatan biopori, anggota komunitas menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19 yaitu mengenakan masker dan menjaga jarak dengan orang lain.
"Kewaspadaan tetap ditekankan kepada anak-anak komunitas agar pengerjaan biopori ini bisa berjalan lancar sekaligus juga aman," katanya.
Sementara itu, Kelian Desa Adat Buleleng Nyoman Sutrisna menyambut baik kegiatan pembuatan biopori di pura.
Sebab, sumur biopori membantu pengurus pura mengatasi masalah sampah sisa upacara adat.
"Apabila ada sampah-sampah organik akan dimasukkan ke dalam lubang biopori, kemudian dimanfaatkan sebagai kompos untuk tanaman sekitar pura ini, dan tidak akan ada air yang tergenang di areal pura," katanya.
Suardana mengatakan, sebelum mengerjakan pembuatan biopori di area Pura Desa Adat Buleleng, anggota komunitasnya telah melakukan sosialisasi mengenai manfaat biopori kepada warga. Para warga juga dibantu membuat biopori di rumah mereka.
"Biasanya, kami buat dulu satu biopori di rumah warga, lalu warga sendiri bisa melanjutkan lagi setelah diberi tahu caranya," katanya.
Dia mengatakan, komunitasnya siap membantu pembuatan biopori di kompleks sekolah maupun desa.
"Jika ada desa atau sekolah yang ingin menerapkan penanganan sampah dengan biopori bisa mengajukan permohonan donasi biopori kepada kami," katanya.
Suardana dan komunitasnya selain mendorong warga membuat biopori di halaman rumah masing-masing juga mengajak warga memilah dan mengolah sampah rumah tangga mereka.
"Kami harapkan warga juga membuat biopori di rumah masing-masing, selain untuk penanganan sampah, juga untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi banjir saat musim hujan," ujarnya.
Editor : Reza Yunanto
Artikel Terkait