Ritual tabur bunga dan sesaji di perairan Bali untuk kru KRI Nanggala 402. (Foto: Pande Wismaya)

JAKARTA, iNews.id – Tragedi kapal tenggelam kembali terjadi di Laut Bali Utara. Kali ini, Kapal Motor (KM) Liberty 1 karam akibat dihantam badai

Kejadian tersebut seolah memunculkan kembali kisah keangkeran Laut Utara Bali. Sebelumnya, KRi Nanggala 402 juga tenggelam di perairan tersebut.

Kepala Kantor SAR Bali, Gede Darmada mengatakan, hingga Rabu (27/6/2021), tim SAR gabungan masih mencari keberadaan sembilan ABK yang hilang.

“Upaya pencarian hari ini dilanjutkan oleh 22 personel menggunakan Kapal SAR Arjuna 229. Lokasi pencarian berada diantara perairan utara Bali dan pulau Sapeken, Madura,” katanya.

Basarnas bahkan menyebutkan harapan kesembilan ABK itu ditemukan dalam keadaan selamat sangat tipis. 

"Orang berpegang pelampung maksimal hanya bisa bertahan dua hari (di laut), kecuali ditemukan kapal lewat," kata Gede Darmada. 

Dia mengatakan, kesembilan ABK itu diduga hanya memakai pelampung saat kapal dihantam badai dan tenggelam.  

Lokasi tenggelamnya KM Liberty 1, di perairan Bali Utara, ternyata berdekatan dengan hilangnya KRI Nanggala 402 yang terjadi, Minggu 25 April 2021 lalu. 

Di lokasi tersebut terdapat kawah yang berada di kedalaman 839 meter dengan diameter kurang lebih 38 meter. Kawah tersebut mempunyai kedalaman 10 hingga 15 meter. 

Tenggelamnya KM Liberty dan hilangnya KRI Nanggala memunculkan kembali cerita rakyat dan mitos kisah mistis laut Bali Utara, yang masih menjadi urban legend hingga saat ini. 

Laut Bali Utara, dikenal juga sebagai batas pemisah Pulau Jawa dan Bali. Dalam cerita rakyat, disebutkan bahwa Pulau Jawa dengan Pulau Bali merupakan teritorial satu- kesatuan dan tidak terpisah seperti saat ini. 

Dengan terpisahnya antara kedua pulau ini, maka diantara pemisahan itu disebut selat Bali. Diungkapkan cerita tersebut, daerah selat Bali adalah tempat keramat, karena merupakan tatanan daerah tempat suci yaitu adanya Pura Segara Rupek.

Di mana, Pura Segara Rupek berada tepat di ujung hidung Pulau Bali, yang merupakan daerah teritorial kabupaten Buleleng. 

Bahkan, di daerah ini setiap tahun diadakan upacara dan upacara pakelem yang disebut dengan sarana banten dirgayusa bumi dan tawur gentuh pada hari suci Anggara(Selasa), Umanis, Wuku Uye. 

Dosen Universitas Warmadewa Denpasar I Ketut Sudiarta mengatakan, laut utara Bali merupakan perairan transisi antara Paparan Sunda yang terkenal dangkal dan Paparan Sahul yang dalam dan dasar laut yang turun curam atau palung.

Perairan Bali utara merupakan bagian Palung Bali-Flores karena palung itu menyambung dari Bali, Lombok hingga Flores. 

"Kedalamannya sekitar 700 sampai 900 meter, Lombok sampai 1,3 kilometer dan makin ke timur makin dalam," ujar Sudiarta, 
beberapa waktu lalu. 

Kedalaman laut itu menjadikan TNI memilih perairan yang terletak di utara Buleleng itu sebagai lokasi latihan bagi alutsista milik TNI AL, terutama kapal selam. 

Dia memaparkan, arus di laut utara Bali masuk dalam perlintasan arus Arlindo (arus lintas Indonesia). Arus ini berasal dari Samudera Pasifik yang bergerak menuju Samudera Hindia. 

Arus Arlindo menghasilkan fenomena downwelling atau arus yang bergerak dari permukaan menuju ke dasar perairan dapat sangat membahayakan, khususnya bagi aktivitas penyelaman, termasuk kapal selam. "Arus itu membawa apa pun ke bawah atau dasar perairan," kata Sudiarta.


Editor : Kastolani Marzuki

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network