Tradisi Lebaran di Bali salah satunya adalah Ngejot, memberi makan kepada tetangga. (Foto: IG @puspita_nagari_)

JAKARTA, iNews.id - Ada tradisi Lebaran di Bali yang unik. Tradisi yang masih dipertahankan oleh umat muslim di Bali.

Masyarakat Bali umumnya menganut agama Hindu. Namun toleransi beragama di Pulau Dewata tetap terjaga. 

Tradisi Lebaran di Bali

Mengutip laman Kementerian Agama, salah satu tradisi Lebaran di Bali adalah Ngejot yang artinya memberi. 

Rektor Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa (UHN Sugriwa), I Gusti Ngurah Sudiana mengatakan, Ngejot adalah memberi makanan kepada sesama. 

Sudiana menyebut, Ngejot sebagai pertemuan Hindu-Islam yang terwujud dalam bentuk mengantar makanan kepada sanak saudara dan tetangga yang berbeda agama.

Tak hanya ada saat Hari Raya Idul Fitri, Ngejot juga ada saat Hari Raya Galungan yang merupakan hari raya keagamaan umat Hindu.

Tradisi Lebaran di Bali berikutnya adalah Megibung.

Megibung adalah makan bersama dalam satu wadah. Tradisi yang berasal dari wilayah Karangasem ini berkembang luas di wilayah Bali lainnya.

Warga Kampung Islam Angantiga di Kabupaten Badung, Bali memiliki tradisi Megibung usai Idul Adha. (Foto: iNews.id/Bagus Alit)

Sama halnya dengan Ngejot, Megibung juga ada saat hari besar keagamaan Hindu seperti Galungan dan Kuningan.

Dalam Megibung, nasi dan lauk pauk diletakkan dalam satu wadah atau nampan yang biasanya beralaskan daun pisang. Sejumlah orang kemudian duduk melingkar dan menghabiskan makanan itu bersama-sama.

Itu dia tradisi Lebaran di Bali yang menggambarkan persaudaraan sekaligus toleransi beragama.


Editor : Reza Yunanto

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network