GIANYAR, iNews.id – Seorang makelar tanah ditembak makelar tanah lainnya secara bertubi-tubi di areal parkir Pura Puseh Batubulan, Banjar Denjalan, Desa Singapadu, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali. Akibat penembakan itu, korban mengalami tiga luka di bagian punggung dan lengan.
Korban bernama I Ketut Tantra (58), warga Banjar Negari Desa Singapadu, Gianyar sedangkan pelaku yang menembak I Ketut Sujana alias Ketut Anom (53). Korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Ganesha sedangkan pelaku sudah diamankan polisi.
Informasi diperoleh, aksi penembakan itu terjadi pada hari Selasa (10/12/2019), pukul 11.40 Wita kemarin, pukul 11.40 Wita di areal parkir Pura Puseh Batubulan Sukawati. Ketika itu, korban bersama dengan keponakannya hendak membeli susu dan bubur di area pasar yang terletak di parkiran pura.
Tak disangka, pelaku I Ketut Sujana alias Ketut Anom tiba-tiba menembak korban I Ketut Tantra dari belakang secara bertubi-tubi. Diduga, pelaku kesal karena korban tidak membayar uang terkait jual beli tanah.
Korban I Kentut Tantra mengatakan, penembakan itu membuat dirinya terkejut. Saat itu korban masih sempat menanyakan alasan pelaku menembak korban. Pelaku beralasan masih memiliki urusan yang belum selesai dengan korban.
Beberapa hari sebelum aksi penembakan terjadi, korban dengan pelaku memang bertemu. Saat itu pelaku menghampiri korban dan menanyakan masalah jual beli tanah. Namun, korban merasa tidak memiliki urusan dengan pelaku dan mengabaikan ajakan pelaku saat itu yang menantang untuk berkelahi.
“Saya tiba-tiba ditembak dari belakang, dor, dor, dor, dor,” kata korban I Ketut Tantra, Rabu (11/12/2019).
Saat ini pelaku I Ketut Sujana alias Ketut sudah berhasil diamankan oleh petugas dari Polsek Sukawati. Pelaku ditangkap dari rumahnya di Banjar Tegaltamu, Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati.
Informasi dari polisi, dari tangan pelaku telah diamankan barang bukti senjata soft gun yang digunakan menembak korban. Saat ini, polisi masih meminta keterangannya untuk mengetahui motif pelaku terkait aksi penembakan tersebut yang diduga terkait jual beli tanah.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait