Ilustrasi kisah mahapatih majapahit Gajah Mada. (Foto: ist)

MALANG, iNews.idMahapatih Majapahit Gajah Mada dikenal sebagai sosok yang cerdik. Usai mengucapkan Sumpah Palapa, Gajah Mada menargetkan perluasan wilayah Kerajaan Majapahit. Salah satunya menyasar Pulau Bali.

Gajah Mada memimpin langsung penaklukkan wilayah Bali. Usaha penaklukkan Bali kala itu diiringi dengan sebuah mitos yang beredar pada 1343. Di mana saat itu, Raja Bali bernama Dalem Beledu dikenal sebagai sosok yang sulit ditaklukkan.

Dikutip dari buku "Gayatri Rajapatni : Perempatan Dibalik Kejayaan Majapahit" karya Earl Drake, Gajah Mada mencoba menyiapkan strategi cerdik untuk menaklukkan penguasa Bali yang kala itu dibenci rakyatnya. Dikisahkan pada pertemuannya dengan sang Dalem, Gajah Mada dipersilakan memilih makanan dan minuman untuk jamuan makan mereka berdua. 

Mahapatih Majapahit ini pun dengan cerdas memesan nasi panas, sejenis kubis, dan air yang dituangkan ke dalam kendi bermoncong panjang. Semuanya itu hanya bisa dinikmati dengan kepala sang peminum menengadah ke belakang. 

Maka sulitlah bagi raja bersembunyi dari sang tamunya dari Jawa yang terpandang ini. Bahkan kecerdasan Gajah Mada itu dituturkan pada sebuah syair populer bertuliskan "Malu dan marah atas kecerdikan sang tamu dalam membongkar penampilannya yang manusiawi dan rapuh, raja pun meluap - luap rasa malunya". Lantas ia pun menyerah kepada keperkasaan kuasa Gajah Mada yang agung. 

Bali pun takluk, yang pada awalnya Gajah Mada hanya ingin memamerkan kekuatan militernya dengan jumlah korban yang minim di pihaknya saat terjadi pertempuran. Akhirnya demi menyingkirkan Raja Bali dan mengalihkan kekuasaan ke tangan berbagai distrik di pulau tersebut, tempat berkuasanya bangsawan - bangsawan berkasta tinggi dari Majapahit sebagai pengurus pemerintahan. 


Editor : Kastolani Marzuki

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network