JAKARTA, iNews.id - Ada banyak desa wisata di Bali. Salah satunya dinobatkan menjadi desa paling bersih di Bali dan pernah dinobatkan sebagai desa paling bersih di dunia.
Desa itu adalah Desa Penglipuran yang berada di Kelurahan Kubu, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli.
Mengutip laman Wonderful Indonesia yang dikelola Kementerian Pariwisatan dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Desa Penglipuran adalah satu dari tiga desa di dunia yang dinobatkan sebagai desa paling bersih.
Desa ini masuk dalam Sustainable Destinations Top 100 Versi Green Destinations Foundation.
Di dalam negeri, Desa Penglipuran pernah menyabet Kalpataru, penghargaan bergengsi di bidang lingkungan hidup. Penghargaan lain yang diraih Desa Penglipuran adalah Indonesia Sustainable Tourism Award (ISTA) Award 2017.
Sebagai desa wisata, Desa Penglipuran memiliki daya tarik yang memikat wisatawan untuk datang.
Desa Penglipuran memiliki luas 112 hektare. Penggunaan wilayah yakni 50 hektare untuk pertanian, 40 hektare untuk hutan bambu, 9 hektare untuk permukiman dan sisanya untuk tempat ibadah dan fasilitas umum.
Terletak pada ketinggian 600-650 meter di atas permukaan laut (Mdpl) membuat udara di Desa Penglipuran terasa sejuk. Suasana asri akan terasa begitu memasuki desa ini dengan kehadiran tanaman hijau yang menghiasi seluruh kawasan.
Kendaraan bermotor tak boleh digunakan di Desa Penglipuran untuk menghindari polusi udara. Mengeksplorasi desa ini dilakukan dengan jalan kaki atau bersepeda.
Satu hal yang harus diperhatikan saat berada di Desa Penglipuran adalah tak boleh membuang sampah sembarangan! Sebagai desa paling bersih, nyaris tak ada sampah yang terlihat berserakan di jalan. Tempat sampah pun tersedia di setiap 30 meter.
Tata Ruang Tri Mandala
Seperti masyarakat Bali pada umumnya, penduduk Desa Penglipuran menjunjung tinggi nilai-nilai luhur yang diwariskan secara turun-menurun. Salah satunya adalah konsep Tri Mandala yang digunakan dalam membangun Desa Penglipuran.
Konsep Tri Mandala membagi wilayah desa menjadi tiga bagian, yakni Utama Mandala, Madya Mandala, dan Nista Mandala yang diurutkan dari paling utara hingga paling selatan.
Wilayah utara adalah Utama Mandala. Wilayah ini merupakan tempat suci atau tempatnya para dewa. Di wilayah ini berdiri tempat ibadah.
Wilayah tengah adalah Madya Mandala. Wilayah ini merupakan permukiman penduduk. Rumah-rumah di Desa Penglipuran dibangun berbanjar di sepanjang jalan utama. Wilayah selatan adalah Nista Mandala. Wilayah ini merupakan permakaman penduduk.
Dilindungi Hutan Bambu
Desa Penglipuran memiliki hutan bambu seluas 40 hektare. Hutan ini berfungsi sebagai pelindung karena mengelilingi desa.
Penduduk Desa Penglipuran sangat menjaga kelestarian hutan bambu ini sebagai wujud memelihara warisan lelulur dan menjaga keseimbangan manusia dengan alam. Mereka meyakini hutan bambu sebagai simbol akar sejarah.
Jika ingin melihat kehidupan masyarakat Bali yang autentik, Desa Penglipuran adalah salah satunya. Kehidupan di desa ini selain asri juga kental dengan tradisi adat dan keunikan budaya masyarakat setempat.
Editor : Reza Yunanto
Artikel Terkait