DENPASAR, iNews.id - Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri diam-diam menyimpan pengetahuan mendalam soal gamelan Bali. Dia mengoreksi para para pemain gamelan Bali yang sedang memainkan alat musik tradisional itu.
Momen langka itu ditunjukkan Megawati saat menghadiri penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding-MoU) Bidang Kesenian antara Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Bali I Wayan Koster di Ballroom Prime Plaza Hotel, Sanur, Denpasar, Bali, Jumat (16/6/2023).
Acara juga dihadiri Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Anak Bintang Puspayoga, putra Megawati, Prananda Prabowo, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, serta wali kota dan bupati se-Bali.
Sejak acara berlangsung, Megawati beberapa kali melirik ke arah para pemain gamelan. Kebetulan, belasan anak muda pemain gamelan itu duduk di sebelah kiri Megawati yang menghadap ke panggung.
Begitu penandatanganan MoU selesai, dilanjutkan sesi foto bersama, Megawati bukannya beranjak keluar ruangan. Ditemani Koster dan Bintang, Megawati berjalan ke arah para pemain gamelan.
Megawati lalu meminta mereka memainkan alunan musik tradisional Bali. Kecapi dipetik, seruling ditiup, gendang dipukul, dan gamelan ditabuh.
Megawati memperhatikan betul cara mereka bermain gamelan. Baru beberapa lama gamelan dimainkan, Megawati memberikan perintah. Dia meminta pemain gendang lebih mengangkat lengannya saat memukul alat musik.
Begitupun kepada pemusik perempuan yang memainkan gamelan. Megawati memintanya agar lebih bersemangat dan luwes memainkan tangannya. "Nah begitu," kata Megawati.
Megawati lalu beralih ke peniup seruling. Megawati mengarahkannya agar sambil meniup juga menggerakkan tubuh dan badannya sesuai alunan nada yang dimainkan.
Tampak Megawati menirukan gerakan yang ia inginkan untuk ditiru oleh sang peniup seruling.
Namun Megawati tampaknya masih merasa harmoni musik belum sempurna. Penyebabnya adalah seorang pemain gendang yang kebetulan berada di dekat Megawati.
"Enggak, enggak begitu," timpal Megawati dan minta agar musik dihentikan.
Megawati lalu meminta stik pemukul gendang kepada anak muda yang memainkannya. Lalu meminta agar kendang diputar ke arahnya. Ibunda Pratama, Prananda, dan Puan Maharani itu lalu menunjukkan sendiri bagaimana cara memukul kendang yang baik.
"Teng, teng, teng, teng, tek," begitu suara rima nada yang dimainkan oleh Megawati.
Sontak contoh memukul gendang itu mengundang tepuk tangan dari orang-orang yang melihatnya, seperti Koster dan Bintang. Si pemusik muda lalu mengikuti cara Megawati memukul gendang itu.
Para pemusik pun melanjutkan orkestra musik tradisional dengan makin bersemangat seperti arahan Megawati. Tentu sembari Megawati berjalan menjauh meninggalkan lokasi.
Tak lama, Ganjar Pranowo juga menghampiri para pemusik tersebut. Ia berterima kasih sambil memberikan kata-kata penyemangat. Ganjar bertanya mereka dari mana. Dijawab mereka perwakilan dari sekolah menengah atas (SMA) di Bali.
“Masih anak-anak SMA ya? Bagus… keren..,” kata Ganjar sambil memberikan dua jempol kepada para pemusik yang makin bersemangat.
"Terima kasih ya," kata Ganjar lagi yang disambut teriakan riuh mereka.
Editor : Reza Yunanto
Artikel Terkait