DENPASAR, iNews.id - Dewan Industri Event Indonesia (IVENDO) DPD Bali menyambut baik pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebutkan pariwisata Bali kemungkinan bisa dibuka pada Juli 2021 dengan syarat angka pertumbuhan Covid-19 semakin terkendali. Para pelaku usaha siap membantu pemulihan pariwisata Bali.
Ketua DPD IVENDO Bali Grace Jeanie mengatakan, pernyataan Presiden Jokowi memberikan angin segar bagi seluruh pelaku industri pariwisata di Bali, termasuk para pelaku penyelenggara kegiatan atau event untuk terus berbenah diri dan merapatkan barisan. Apalagi saat ini perhatian pemerintah begitu besar untuk segera memulihkan pariwisata Pulau Dewata dengan melakukan berbagai langkah-langkah taktis di antararanya melalui perluasan program vaksinasi, pengetatan penerapan prokes, dan bantuan stimulus industri yang besar.
"Kerja besar ini bukan semata-mata menjadi tanggung jawab pemerintah saja, namun harus mampu melibatkan partisipasi masyarakat untuk mewujudkannya. Hal inilah yang mendorong kami untuk terus menggaungkan semangat engage, collaborate, accelerate," ujar Grace Jeanie di Bali, Kamis (18/3/2021).
Grace mengatakan, untuk percepatan realisasi tesebut, pihaknya menyampaikan beberapa sumbangan pemikiran. Salah satunya, harus ada penerapan prokes yang bukan hanya etalase yang menyentuh semua sektor serta lapisan masyarakat di Bali serta sistem kontrol kuat. Untuk percepatan, saat ini tidak cukup hanya sosialisasi, tapi pelatihan secara massif dan terus-menerus khususnya di industri pariwisata.
Untuk itu pihaknya juga bisa dilibatkan. Sebagai ilustrasi, untuk mendorong penerapan prokes tahun 2020, DPD IVENDO Bali menginisiasi pelatihan tingkat dasar officer CHSE untuk anggota dan media. Saat ini, pihaknya telah memiliki 40 orang yang bersertifikat Officer CHSE.
"Kami juga telah memiliki auditor CHSE dan trainer setingkat Asean. Pada tahun yang sama, IVENDO telah membantu Pemda Kepri untuk sosialisasi dan pelatihan CHSE sebanyak 900 peserta selama hampir satu bulan," katanya.
Kedua, persiapan reopen border bisa diawali sebelumnya dengan melakukan simulasi semisal mengundang media asing dan perwakilan negara asing ke Bali dan melakukan publikasi serta promosi secara gencar untuk menunjukkan kesiapan Bali.
Ketiga, untuk menggerakkan sektor UMKM, IVENDO juga mengusulkan agar menggunakan produk UMKM sebagai produk suvenir kegiatan, baik kegiatan yang diadakan oleh kementeriand, lembaga maupun BUMN.
Untuk program-program percepatan yang strategis, pihaknya juga siap dilibatkan dan telah menyiapkan sejumlah usulan program sebagai persiapan re-open border.
Menurut Grace Jeanie, sejatinya pelaku industri penyelenggaraan kegiatan seperti PCO, EO, WO dan Promotor memiliki peran dan peluang yang besar dalam memberikan kontribusi bagi pemulihan pariwisata di Bali. Perannya sama strategisnya dengan industri penerbangan dan usaha biro perjalanan.
"Semuanya bersifat menggerakkan. Oleh sebab itu terkait dana hibah untuk pariwisata, DPD IVENDO Bali mengharapkan pemerintah pusat dan daerah untuk juga memberikan stimulus kepada pelaku industri penyelenggara kegiatan (event) di Bali," katanya.
Dia mengatakan, sesungguhnya banyak sekali pekerjaan yang dapat diberikan kepada ribuan pekerja event yang saat ini jobless di Bali. "Jangan berikan ikannya, tapi berikan kailnya. Buka ruang dan kesempatan yang lebih luas dan lebih merata untuk dapat mengakses dan memproduksi event-event di Bali," kata Grace Jeanie.
Menimbang likuiditas perusahaan yang tergerus saat masa tanggap darurat, pihaknya juga mengusulkan diberlakukan pembayaran uang muka sampai dengan 50 persen saat menangani pekerjaan di kementerian atau lembaga lain. Jika memungkinkan, dapat dihubungkan dengan pihak perbankan/lembaga keuangan yang dapat meminjamkan modal kerja dengan bunga kompetitif dengan jaminan Surat Perintah Kerja (SPK).
Jika tidak, besar kemungkinan pelaku industri yang memiliki modal terbatas akan tergilas oleh PCO/EO yang besar. Menimbang luasnya cakupan pekerjaan pemulihan pariwisata di Bali, DPD IVENDO Bali siap membantu dan siap dilibatkan di dalamnya.
“Jika industri perhotelan dan transportasi bisa membantu akomodasi dan perjalanan para pekerja kesehatan, maka pekerja event dan suppliers bisa dilibatkan untuk meng-organize kegiatannya, menyiapkan sarana/prasarana," kata Grace Jeanie.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait