DENPASAR, iNews.id - Sejumlah warga di Bali diminta untuk beralih ke transportasi umum. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Perhubungan Bali Igw Samsi Gunarta menanggapi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), Selasa (6/9/2022).
Igw Samsi Gunarta mengatakan, saat ini banyak layanan transportasi umum yang disiapkan pemerintah, dari bus sarbagita hingga bus Trans Metro Dewata.
Diketahui jika minat masyarakat menggunakan transportasi umum hanya 51 persen dari yang ditargetkan 70 persen. Hal tersebut karena masyarakat masih banyak yang merasa lebih nyaman menggunakan kendaraan pribadi.
"Masyarakat harus bisa mengantisipasi dengan baik, jangan ngotot, jangan ngeyel. Artinya kalau ada angkutan umum pakai angkutan umum, jangan ngeyel pakai kendaraan pribadi," katanya, di kantor Dishub Bali, Jalan Cok Agung Tresna, Selasa (6/9/2022).
"Apalagi transportasi kita di kota gratis. Jadi enggak rasional dengan ngotot pakai kendaraan pribadi," ucapnya lagi.
Sebelumnya, harga BBM resmi naik mulai Sabtu 3 September 2022. Kenaikan berlaku untu BBM subsidi jenis pertalite, solar dan pertamax nonsubsidi.
"Ini berlaku 1 jam sejak saat diumumkannya penyesuain harga dan akan berlaku pada 14.30 WIB," kata Menteri ESDM Arifin Tasrif.
Pertalite Rp10.000 per liter. Kemudian solar subsidi Rp6.800 per liter dan pertamax nonsubsidi Rp14.500 per liter.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait