DENPASAR, iNews.id – Pandemi Covid-19 membuat pariwisata Bali lumpuh. Ribuan pekerja kini telah dirumahkan, bahkan tanpa gaji. Jumlahnya pun tak main-main hampir 1,3 juta orang.
“Jumlah pekerja di sektor pariwisata ini sangat banyak,” kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Kabupaten Badung, I Gusti Agung Ngurah Rai Surya Wijaya, di Denpasar, Selasa (28/04/2020). Dia pun merinci di bidang hotel dan restoran saja ada sekitar 300.000, bidang transportasi 75.000.
Selain itu masih ada sektor industri 360.000 orang, sektor perdagangan 550.000, hingga totalnya sekitar 1.285.000 atau hampir 1,3 juta orang.
Di tengah wabah ini, Kementerian Pariwisata berencana memberikan bantuan untuk pekerja pariwisata tahap kedua. Jika tahap pertama paket sembako yang dibagikan ada 8.600 paket, maka di tahap dua ini sekitar 11.000 paket.
Sasarannya adalah pelaku pariwisata yang belum menerima bantuan sembako di tahap pertama. Menurut Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, I Putu Astawa rencana pemberian bantuan ini telah disosialisasikan kepada seluruh komponen pariwisata melalui asosiasi pariwisata, untuk diinformasikan kepada seluruh anggotanya.
“Melalui rapat koordinasi, kita bicarakan juga soal kriteria calon yang berhak dan layak mendapat bantuan, serta mekanisme yang diterapkan dalam penyalurannya,” kata Astawa di Denpasar, Selasa, 28/04/2020).
Nantinya, kata Astawa lagi, misalnya untuk pekerja hotel dan restoran akan didata oleh PHRI, pekerja travel dan agen perjalanan akan didata Association of the Indonesian Tours and Travel Agent (ASITA), pemandu wisata atau guide oleh Himpunan Pramuwisata (HPI).
“Pendataan ini dilakukan agar tidak terjadi salah sasaran dalam memberikan bantuan, dan telah disepakati melalui asosiasi pariwisata yang ada,” ucap Astawa lagi.
Jika pembagian dapat cepat dan tepat, maka paling lambat bulan Mei, bantuan ini sudah dapat dinikmati para pekerja.
Sementara, Rai Surya Wijaya bahkan mengusulkan agar lebih diutamakan mereka yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) atau dirumahkan tanpa bayaran. “Jangan sampai ada sekelas manajer atau pemilik dari perusahaan sampai menerima paket bantuan seperti ini,” ucap Rai Surya.
Editor : Dewi Umaryati
Artikel Terkait