NUSA DUA, iNews.id – Ketua DPR Puan Maharani meminta dukungan dari parlemen Timor Leste untuk menyelesaikan negosiasi perbatasan kedua negara yang tertunda akibat pandemi Covid-19. Masalah perbatasan kedua negara tersebut hingga kini belum selesai lantaran beberapa sebab.
“Saya berharap kita dapat menyelesaikan negosiasi perbatasan kedua negara yang tertunda karena pandemi,” kata Puan dalam pertemuan dengan Ketua Parlemen Republik Demokratik Timor Leste, Ancieto Longuinhos di sela-sela Sidang Majelis Ke-144 Inter-Parliamentary Union (IPU), Nusa Dua, Bali, Rabu (23/3/2022).
Dalam pertemuan itu, Puan menyinggung mengenai persoalan perbatasan negara antara Indonesia dan Timor Leste yang masih belum selesai.
“Kami meminta dukungan dari Timor Leste untuk mempercepat penyelesaian penentuan perbatasan darat di Segmen Noel Besi-Citrana, dan Segmen Bijael Sunan-Oben,” kata Puan.
Terkait kerja sama parlemen, Puan kembali menyampaikan dukungan Indonesia atas keanggotaan Timor-Leste di ASEAN serta Parlemen Timor-Leste ke AIPA (ASEAN Inter-Parliamentary Assembly).
“Saya ingin Indonesia terus dilibatkan dalam pembangunan di Timor Leste, termasuk pembangunan infrastruktur,” ucapnya.
Selain dengan parlemen Timor Leste, Puan juga mengatakan pertemuan dengan Ketua Senat Kerajaan Thailand, Pornpetch Wichitchonlachai mengenai rencana mengubah status pandemi Covid-19 jadi endemi di negara masing-masing.
Keduanya sepakat masa transisi itu perlu disiapkan dengan matang demi memastikan berbagai program pemulihan berjalan efektif.
“Berbagai penyesuaian saat ini telah dilakukan Indonesia. DPR ikut melakukan pengawasan terhadap upaya pemerintah yang sedang menyusun roadmap dalam rangka menuju situasi endemi,” kata Puan.
Dalam pertemuan itu, mereka juga berbagi pengalaman mengenai pemulihan sektor pariwisata di negara masing-masing mengingat itu jadi salah satu sumber devisa utama dua negara.
“Saya mendorong kerja sama dua negara dalam rangka revitalisasi pariwisata,” kata Puan.
Di samping pariwisata, dia juga mendorong peningkatan kerja sama perdagangan dan investasi. Oleh karena itu, dia menyambut baik langkah Majelis Nasional Thailand yang menyetujui nota kesepahaman kerja sama pembentukan Kelompok Persahabatan Antar-Parlemen Indonesia dan Thailand.
Di sela-sela Sidang Majelis Ke-144 IPU, Rabu, dia juga mengadakan pertemuan bilateral dengan Ketua DPR Kuwait, Marzouq Ali Al Ghanim. Puan, dalam pertemuan itu, mendukung kebijakan pemberdayaan perempuan di Kuwait.
“Kami melihat pemberdayaan perempuan berkontribusi besar bagi perdamaian, demokrasi, dan hak asasi manusia, dan penanganan Covid-19,” kata dia.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait