Panglima Koarmada II Laksamana Muda Iwan Isnurwanto menyampaikan perkembangan evakuasi KRI Nanggala 402 di Denpasar, Selasa (18/5/2021).

DENPASAR, iNews.id - TNI Angkatan Laut terus melakukan evakuasi KRI Nanggala 402 yang tenggelam di perairan Bali. Tiga bagian utama kapal selam tersebut telah ditemukan. Namun badan tekan (pressure hold) belum ditemukan.

Panglima Koarmada II Laksamana Muda Iwan Isnurwanto dalam konferensi pers di Lanal Denpasar, Selasa (18/5/2021), menyampaikan proses evakuasi mendapat bantuan dari beberapa negara.

Salah satunya China yang menurunkan tiga kapal untuk mendeteksi dan  mengangkat serpihan KRI Nanggala 402 yang tenggelam di kedalaman 850 meter.

Berikut fakta-fakta terkini evakuasi KRI Nanggala yang dihimpun iNews.id: 

1. Anjungan, buritan, dan haluan KRI Nanggala 402 ditemukan

Setelah hampir sebulan dinyatakan tenggelam, kapal selam KRI Nanggala 402 akhirnya ditemukan. Tiga bagian utama kapal selam buatan Jerman tersebut ditemukan lokasinya. Tiga bagian utama tersebut yakni anjungan, buritan, dan haluan.

"KRI Rigel bersama dengan MSV Rescue telah mendapat data lokasi bow section atau haluan, sail section atau anjungan yang ada nomornya 402, dan stern section atau buritan," ujar Laksamana Muda Iwan Isnurwanto.

Lokasi tiga bagian utama KRI Nanggala 402 ditemukan di kedalaman 839 meter.

2. KRI Nanggala 402 sulit diangkat

TNI AL telah menemukan tiga bagian utama kapal selam KRI Nanggala 402 yakni haluan (bow section), anjungan (sail section), dan buritan (stern section). Namun TNI AL menghadapi kesulitan untuk mengangkat tiga bagian kapal selam tersebut ke permukaan.

Laksamana Muda Iwan Isnurwanto mengatakan kesulitan itu lantaran berat masing-masing bagian itu mencapai belasan ton. Bagian yang paling memungkinkan untuk diangkat yakni anjungan (sail section) dan buritan (stern section).

"Mereka (China) kesulitan mengangkat. Yang bisa diangkat sail section dan stern section. Kalau sudah bisa diangkat akan dibawa ke Lanal terdekat di Banyuwangi," tuturnya.

Serpihan ringan KRI Nanggala 402

3. Dibantu Angkatan Laut China

Angkatan Laut China ikut membantu pencarian dan evakuasi KRI Nanggala 402. Sebanyak 13 kali operasi pencarian bawah laut dilakukan untuk mencari kapal selam yang tenggelam di perairan Bali utara.

"Kapal yang ikut serta terdiri dari  PRC Navy Ship Ocean Tug Nantuo-195, PRC Navy Ocean Salvage & Rescue Yong Xing Dao-863, serta kapal Penelitian Tan Suo 2 Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok yang membawa alat penyelam surveilance," ujar Atase Pertahanan Kedutaan Besar China di Indonesia, Senior Kolonel Chen Yongjin.

Atase Pertahanan Kedutaan Besar China di Indonesia, Senior Kolonel Chen Yongjin.

4. Serpihan ringan KRI Nanggala berhasil diangkat 

Angkatan Laut China ikut membantu evakuasi serpihan ringan KRI Nanggala 402 dari kedalaman 839 meter di perairan Bali utara. Serpihan-serpihan tersebut ditemukan dan diangkat oleh kapal-kapal AL China menggunakan robotik.

Sebagian besar serpihan adalah komponen kapal, yakni antena ESM, pelindung kabel torpedo, personal life-faft, hidrofon PRS, plat badan luar, C-type wrench, technical hand book dan technical manual.

5. Jenazah 53 awak belum ditemukan

Tim evakuasi belum menemukan jenazah awak kapal selam KRI Nanggala 402 yang tenggelam di perairan Bali. Diduga jenazah para awak kapal selam itu berada di kawah berdiameter 38 meter dengan kedalaman 10-15 meter yang ada di dasar laut.

"Mungkin posisinya, ada di kawah tersebut yang berdiameter 38 meter, dengan kedalaman kurang lebih 10 sampai 15 meter. Itu pun masih belum bisa masuk ke dalamnya karena memang situasinya sulit untuk bisa ke sana," kata Laksamana Muda Iwan Isnurwanto.

Lokasi kawah (crater) di dasar laut diduga lokasi badan tekan (pressure hold) KRI Nanggala terkubur. (Foto: Sindonews/Chusna)

6. Badan Tekan (pressure hold) diduga terkubur di kawah dasar laut

Badan tekan (pressure hold) KRI Nanggala 402 belum ditemukan. Badan tekan tersebut diduga terkubur di kawah dasar laut berdiameter 38 meter dengan kedalaman 10-15 meter yang sulit ditembus.

Panglima Koarmada II Laksamana Iwan Isnurwanto mengatakan, di dalam kawah tersebut bukanlah batu melainkan lumpur sehingga ada kemungkinan badan tekan tertimbun lumpur. "Ini adalah lumpur, ada tonjolan, mungkin mereka tertimbun lumpur," ujarnya.


Editor : Reza Yunanto

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network