BADUNG, iNews.id - Operasi pasar elpiji murah digelar di Kelurahan Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Selasa (11/6/2024). Setiap tabung ukuran 3 kg dijual seharga Rp18.000.
Ratusan warga datang mengantre dan tak sedikit yang kecewa lantaran tak mendapat elpiji. Sebab elpiji ini hanya diperuntukkan untuk warga dengan KTP beralamat di Kuta.
Ketua LPM Kuta I Putu Adnyana mengatakan, masyarakat wajib membawa KTP dan fotokopi kartu keluarga (KK) baru mendapat nomor antrean untuk memeroleh elpiji.
"Operasi pasar murah ini sementara memang fokus menyasar kebutuhan warga Kuta untuk kebutuhan gas elpiji," katanya, Selasa (11/6/2024).
Seorang warga bernama Dika mengaku tak mendapat elpiji meski telah lama mengantre. Alasannya karena dia memiliki KTP Tuban.
"Sudah seminggu elpiji susah dicari datang ke sini juga gak dapat," katanya.
Keterangan warga, harga gas melon ini melambung hingga Rp30.000-Rp35.000 per tabung. Itu pun susah didapat di pengecer maupun pangkalan,
Pertamina Tambah Penyaluran Elpiji 3 kg di Bali
Sementara itu, Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus melakukan penambahan pasokan tabung elpiji 3 kg bersubsidi untuk wilayah Bali meliputi Kota Denpasar, Kabupaten Tabanan, Jembrana, Buleleng, Banglil, Badung, Gianyar, Klungkung sampai Karangasem. Penyaluran total sebanyak 1.386 metrik ton (MT) setara dengan 462.000tabung atau sebesar 174,1 persen terhadap konsumsi normal harian.
Tambahan ini diharapkan memberikan rasa aman dan nyaman masyarakat yang merayakan dan juga yang berlibur dalam momen Idul Adha yang diprediksi akan mengalami peningkatan permintaan.
Area Manager Comm Rel and CSR Jatimbalinus Ahad Rahedi mengatakan, tambahan tabung tersebut diharapkan bisa menambah jumlah tabung di masyarakat sehingga tidak ada celah untuk oknum mengambil keuntungan memanfaatkan situasi kebutuhan yang meningkat.
“Sebelum dan sesudah Idul Adha kita akan tambah tabung secara periodik melihat prediksi tingginya konsumsi serta tradisi di masing-masing daerah. Tentunya besaran tambahan di masing-masing kota kabupaten menyesuaikan itu,” ujar Ahad.
Adapun tambahan tersebut berbeda besaran untuk tiap kota/kabupaten dengan tambahan bervariasi mulai dari paling kecil 50 persen hingga 130,2 persen dari konsumsi normal berdasarkan proyeksi peningkatan konsumsi di masing-masing daerah.
Kendati demikian masyarakat tetap dihimbau untuk membeli LPG di pangkalan Pertamina agar mendapatkan harga HET Rp18.000 dan stok tersedia.
Kebutuhan LPG untuk wilayah Bali secara keseluruhan disuplai dari 16 Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) PSO dan 4 SPPBE NPSO dan disalurkan melalui 112 Agen LPG PSO dan 22 Agen LPG NPSO.
“Di provinsi Bali saat ini terdapat 3.716 pangkalan yang tersebar di seluruh kota/kabupaten. Jadi di tiap desa sudah terdapat minimal 3-4 pangkalan elpiji. Di Kota/Kabupaten sudah minimal 5 pangkalan per desa. Jadi tidak ada alasan kesulitan mencari pangkalan resmi dan masyarakat bisa semakin menjangkau harga eceran tertinggi HET Rp18.000,” ucapnya.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait