BULELENG, iNews.id - Mediasi antara Dandim Buleleng Letkol Muhammad Windra Lisrianto dengan warga Desa Sidatapa berlangsung singkat selama satu jam. Dandim Buleleng bersedia mencabut laporan kasus pemukulan di kepolisian bila sudah ada titik temu.
"Pak Dandim tadi mengatakan akan mencabut laporan kalau ini sudah berakhir damai," ujar Kapolres Buleleng AKBP Andrian Pramudianto usai mediasi di Mapolres Buleleng, Selasa (24/8/2021).
Andrian mengatakan, jika Dandim Buleleng mencabut laporan, otomatis kasusnya dihentikan.
Terkait mediasi yang belum menemukan titik temu, selanjutnya akan dilakukan mediasi lanjutan di Desa Sidatapa. Mediasi tersebut untuk bertemu langsung dengan lima orang warga Desa Sidatapa yang menjadi korban pemukulan anggota TNI.
"Kita akan ke Sidatapa untuk finalisasi dengan lima orang yang menjadi korban pemukulan oknum TNI agar clear," ujarnya.
Kericuhan antara warga Desa Sidatapa dengan anggota TNI terjadi pada saat kegiatan tes swab massal pada Senin (23/8/2021) pagi.
Berawal dari pemukulan terhadap Dandim Buleleng, sejumlah anggota TNI yang ada di lokasi bereaksi membalas dengan mengeroyok beberapa orang pelaku pemukulan.
Dandim Buleleng Letkol Muhammad Windra Lisrianto telah melaporkan pemukulan yang dialaminya ke Polres Buleleng pada Senin (23/8) malam. Sebelum datang melapor, dia menjalani visum dan CT scan di bagian kepala.
"Saya sudah melakukan visum di Rumah Sakit Tentara Singaraja, dan kondisinya normal," ujar Windra di Polres Buleleng.
Editor : Reza Yunanto
Artikel Terkait