BADUNG, iNews.id – Ratusan nelayan yang biasanya beraktivitas di pesisir selatan Bali untuk sementara terpaksa tidak bisa melaut. Dalam beberapa hari terakhir, nelayan di Pantai Kedonganan, Kabupaten Badung, harus memarkirkan perahunya karena terdampak fenomena La Lina.
Gelombang tinggi disertai angin kencang yang melanda sepanjang pesisir selatan Bali mengganggu aktivitas nelayan. Apalagi, rata-rata nelayan hanya memakai perahu berukuran kecil dan tak dilengkapi dengan peralatan keselamatan memadai.
Menurut para nelayan di Pantai Kedonganan, sudah beberapa hari ini mereka berhenti melaut. Alhasil, sepanjang pantai kini tak ubahnya menjadi tempat parkir jukung dan perahu nelayan.
Salah satu nelayan, Mohjati mengatakan, cuaca yang tidak menentu disertai gelombang tinggi membuat hasil tangkapan nelayan menurun drastis. Hasil tangkapan yang didapat dalam beberapa hari terakhir juga tak bisa menutup biaya modal untuk melaut.
“Kami memilih tak melaut untuk sementara. Kami sulit mendapatkan ikan karena kondisi arus yang sangat deras sebagai dampak fenomena La Nina,” kata nelayan Pantai Kedongan, Mohjati, Senin (2/11/2020).
“Daripada kerja melaut ga ada hasilnya, mending perahunya diparkirkan aja dulu sambil menunggu cuaca membaik,” kata nelayan Pantai Kedonganan, Ahmad.
Sementara, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar memperingatkan kondisi cuaca wilayah Bali ke depan secara umum berawan dan berpotensi turun hujan dengan intensitas sedang, meski curah hujan belum merata.
“Saat ini yang perlu diwaspadai fenomena La Nina yang terjadi dalam masa peralihan ini. Selain itu, aktifnya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) dapat meningkatkan pertumbuhan awan-awan hujan di wilayah Bali,” kata Prakirawan Cuaca BMKG Wilayah III Denpasar Diana Hikmah.
Para nelayan yang berhenti melaut berimbas pada minimnya pasokan ikan di pasaran menyusul hasil tangkapan ikan para nelayan yang menurun drastis. Fenomena La Nina diperkirakan masih akan berlangsung hingga akhir tahun ini dan dampaknya diprediksi baru mereda pada awal Januari 2021.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait