BANGLI, iNews.id - Nama Kebo Iwa kerap disangkutkan dengan Patih Gajah Mada. Kebo Iwa konon menjadi lawan yang sepadan saat Gajah Mada ingin menyatukan Nusantara.
Tapi dalam kisah lain, Kebo Iwa juga dikisahkan merupakan pria berbadan raksaksa. Dirangkum dari sejumlah sumber, Kebo Iwa ini dilahirkan di Desa Blahbatuh.
Kehadiran Kebo Iwa ini rupanya sudah lama dinantikan. Kedua orang tua Kebo Iwa ini sudah lama tak memiliki anak. Keduanya pun memohon untuk diberikan keturunan dan akan menuruti semua permintaan anaknya jika sudah lahir.
Doa itu pun terkabul. Namun, Kebo Iwa rupanya berbeda dengan anak bayi pada umumnya. Di usianya yang masih kecil, Kebo Iwa makan sangat banyak. Tubuhnya pun tumbuh bak raksaksa berbeda dengan warga pada umumnya.
Kebo Iwa pun kerap dimintai tolong warga sekitar, mulai dari membangun rumah hingga tempat ibadah. Namun, sosok Kebo Iwa tak meminta imbalan. Dia hanya minta makanan yang banyak.
Permintaan itu pun dituruti warga. Tetapi, polah Kebo Iwa yang kerap meminta makan terus-menerus rupanya mulai membuat warga kewalahan. Bahkan saat kemarau lumbung warga kosong, Kebo Iwa mengamuk hingga merusak rumah warga.
Warga pun akhirnya berfikir untuk melenyapkan Kebo Iwa karena sudah mulai meresahkan. Hingga akhirnya mereka meminta Kebo Iwa untuk menggali sumur warga mengumpulkan kapur untuk ditimbun dengan tubuh Kebo Iwa.
Saat sumur itu mulai dalam dan Kebo Iwa tak bisa memanjat ke atasnya, warga melemparkan kapur itu. Kebo Iwa pun terkubur hidup-hidup dalam sumur itu. Namun, konon sumur yang tercampur kapur itu menciptakan area panas hingga melebar menjadi sebuah Danau Batur.
Sementara, tumpukan tanah yang digali Kebo Iwa menjadi Gunung Batu. Sejauh ini kisah ini masih dipercaya warga sekitar. Tetapi secara ilmiah, Danau Batur muncul karena letusan Gunung Batur.
Diketahui, Danau Batur masuk dalam danau kawah di Kintamani, Kabupaten Bangli. Lokasinya sekitar 30 km di timur laut Ubud di Bali. Tercatat fenomena langka pernah terjadi di lokasi tersebut pada 19 Juni 2011.
Saat itu muncul bintik-bintik putih kehijauan di permukaan danau. Ribuan ikan pun mati mengambang di danau tersebut. Diduga kematian ikan itu berhubungan dengan perbedaan suhu selama awal musim kemarau.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait