Gelombang tinggi di perairan laut. (Foto: Istimewa).

DENPASAR, iNews.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut adanya gempa di luar zona subduksi atau outer rise yang dapat memicu tsunami. Sumber gempa bumi salah satunya berada di wilayah selatan Bali.

Koordinator Bidang Mitigasi Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan, sumber gempa outer rise ini memang kalah populer dengan megathurst.

"Tapi tidak kalah berbahaya karena dapat memicu terjadinya tsunami, karena sumber gempa ini berada di dasar laut, sehingga patut diwaspadai," kata Daryono, Sabtu (15/5/2021).

Gempa dahsyat yang memicu tsunami umumnya disebabkan oleh adanya deformasi batuan pada sistem subduksi dangkal, tepatnya di bidang kontak antar lempeng (zona megathrust).

Gempa-gempa di zona outer rise ini memiliki mekanisme sumber sesar turun (normal fault) yang menguatkan dan menjadi bukti bahwa gempa yang terjadi memang bersumber di zona deformasi akibat adanya gaya tarikan.

Sumber gempa outer rise yang aktif banyak terdapat di luar sistem subduksi Sunda yang tersebar di Samudra Hindia barat Sumatera, Selatan Jawa, hingga selatan Bali hingga NTB.

Sejumlah gempa signifikan yang bersumber dari sumber gempa di luar zona subduksi di Bali antara lain, gempa selatan Bali berkekuatan M6,0 pada 9 Juni 2016 yang mengguncang Pulau Bali.

Kemudian Gempa selatan Bali berkekuatan M5,3 yang mengguncang Bali Selatan pada 17 Maret 2017. Gempa selatan Bali berkekuatan M5,1 yang mengguncang Bali Selatan pada 9 Juni 2019.

Gempa selatan Bali berkekuatan M6,5 pada 19 Maret 2020 yang dirasakan hampir di seluruh Bali dan Lombok dengan skala intensitas mencapai IV MMI.


Editor : Andi Mohammad Ikhbal

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network