DENPASAR, iNews.id - Sejumlah wilayah di Kota Denpasar, Provinsi Bali terendam banjir, Senin (1/6/2020). Banjir tersebut disebabkan kondisi ekstrem yang memicu hujan deras intensitas tinggi.
"Penyebab kondisi ekstrem ini karena suhu muka laut yang cukup hangat yang mana kondisi uap air ini cukup banyak untuk mendukung pertumbuhan awan awan hujan," kata Kepala Bidang Data dan Informasi Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar, Iman Faturrahman dalam keterangan kepada pers di Denpasar, Senin (1/6/2020).
Dia menambahkan, penyebab kondisi ekstrem berikutnya yaitu massa udara basah yang terkonsentrasi di lapisan permukaan mencapai 700 milibar atau 3000 m.
Dia mengatakan, periode bulan Juni ini semestinya sudah masuk musim kemarau. Musim hujan biasanya masuk di periode Oktober-November yang ditandai dengan arah angin dari barat atau arah angin baratan atau monsoon asia.
Jika dilihat dari analisis arah angin, untuk bulan Juni ini monsoon australia akan menguat. Bila tidak ada anomali dinamika atmosfer, maka bulan ini akan lebih kering dibanding bulan Mei.
"Kondisi ini dapat dikatakan ekstrem, apalagi sudah menimbulkan banjir rob dan bencana tanah longsor," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah wilayah di Kota Denpasar terendam banjir, Senin (1/6/2020) pagi akibat luapan sungai Badung.
Sungai terbesar di Kota Denpasar itu tak mampu menampung derasnya debit air hujan yang turun sejak Minggu (31/5/2020) malam hingga meluap ke jalan dan permukiman warga.
Editor : Reza Yunanto
Artikel Terkait