Pengambilan tes swab pada warga Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula, Buleleng, akibat transmisi lokal beberapa waktu lalu (foto: Pande Wismaya)

BULELENG, iNews.id – Sebanyak 200 orang akan menjalani tes swab massal untuk mempercepat penanganan Covid-19 dari transmisi lokal di Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng, Bali, Rabu (13/5/2020).

Menurut Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, langkah cepat ini dilakukan untuk menyelesaikan kasus transmisi lokal di Desa Bondalem.

“Saat ini kita sudah mengarantina warga Desa Bondalem selama delapan hari, dan masih tersisa enam hari,” kata bupati, Selasa (12/5/2020).

Warga yang akan diambil swab ini khusus untuk usia di atas 45 tahun. Selain menyelesaikan transmisi lokal, swab massal ini digelar untuk mempercepat penanganan Covid-19 di Desa Bondalem. Sebab, saat ini kondisi psikologi masyarakat mulai tertekan.

“Percepatan penanganan Covid-19 ini agar karantina wilayah berlangsung tepat waktu selama 14 hari. Kita berharap tidak ada perpanjangan karena dikhawatirkan membuat warga bertambah stres dan tertekan,” ujar Agus Suradnyana.

Setelah dua minggu dikarantina, pemerintah segera membuka akses Desa Bondalem. Namun, pemerintah tetap memperhatikan protokol kesehatan Covid-19, seperti menjaga jarak, selalu mengenakan masker serta menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

“Sudah ada target dari Pak Gub (Gubernur Bali Wayan Koster), supaya bulan depan (1 Juni), sudah beres semuanya,” ucap bupati.

Terkait adanya warga yang ketakutan untuk diambil swab, Bupati Agus Suradnyana meminta warga tak perlu khawatir. “Untuk warga yang setelah diambil swab, tidak akan kami karantina. Setelah hasilnya positif baru akan kita rawat,” katanya.

Sementara terkait penanganan pekerja migran Indonesia (PMI), saat ini telah dilakukan secara ketat. Pekerja migran yang baru tiba di Bali, ditangani Pemerintah Provinsi Bali untuk diswab yang hasilnya lebih valid, dan tidak lagi menggunakan rapid test.

Menurut bupati, seluruh pekerja migran yang diambil swab, akan dikarantina di hotel oleh Pemprov Bali selama dua hari, sembari menunggu hasilnya. “Untuk hasil swabnya lebih cepat karena laboratoriumnya sudah ada di Denpasar. Pagi diambil swab, biasanya malam sudah ketahuan hasilnya,” kata bupati.

Setelah hasilnya diketahui negatif, maka akan diserahkan ke kabupaten atau kota. Mereka akan kembali dikarantina lima hari dan dites swab yang kedua kalinya.

”Kalau hasilnya negatif maka sudah bisa pulang. Sekarang prosesnya lebih cepat, karantina sudah nggak perlu dua minggu lagi,” ucapnya.

Bupati Buleleng juga telah mengeluarkan surat edaran untuk pekerja migran yang tiba di Bali sebelum 15 Maret agar segera melaporkan diri. Mereka diminta melakukan rapid test dan tes swab.

“Saya sudah minta kepala desa untuk menyisir pekerja migran yang ketahuan datang sebelum tanggal 15 Maret dan belum melaporkan diri. Kami akan ambil tindakan tegas,” kata bupati.


Editor : Dewi Umaryati

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network